ombak

1.3K 72 7
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar kalian

Maaf baru update

Jangan lupa komen

Vote

Spam komen 🌷 disini

TYPO BERTEBARAN!!!!

___o0o___

Adira bangun lebih awal disepertiga malam hari ini, ia melirik kekanan melihat pria berhidung mancung dan memiliki kumis tipis itu masih ternyenyak dalam tidurnya. Adira sebenarnya kasihan untuk membangunkannya namun ya mau bagaimana lagi ini adalah kebiasaan rutin yang harus mereka lakukan setiap malamnya.

"Mas bangun, tahajud dulu"
"Emm" Gus Haikal membuka matanya dan disambut dengan wajah indah istri kecilnya.

"Ayo bangun Dira ga sanggup jalan"
"Iyaa sayang sebentar mas ngumpul nyawa dulu"

Usia kandungan Adira saat ini sudah menginjak 8 bulan hal itu membuatnya sedikit susah bergerak kemana mana dan perlu bantuan Gus Haikal ataupun umma.

"Cepetan ntar ga sempat mandiny"
"Semalam kamu seksi sekali, aaa rasanya siap sholat nanti mas akan memakanmu kembali"

Hal itu mendapat tatapan tajam dari Adira
"Hehe ayo ayo sayang ntar lambat sini mas gendong".

____o0o____

Pagi ini Adira akan menolong umma Ratna dindalem untuk memasak beberapa jenis makanan untuk dibawa kedapur santri. Biasanya dipesantren ini akan ada sekali menu makanan yang langsung di buat dari ndalem bukan dapur santri.

"Assalamualaikum umma" salam Dira sembari mencium lembut punggung tangan ibu mertuanya itu.

"Waalaikumsalam menantu umma, ikal mana?"

"Emm mas ikal masih dirumah mungkin bentar lagi mas Haikal kesini "

"Ohh yaudah kalau begitu Dira bantuin ummaa potongin bahan-bahannya boleh kan?"

"Dengan senang hati yang mulia" ujar Adira sambil tersenyum

"Ada-ada saja kamu" kekeh umma Ratna

Adira memulai menolong memotong beberapa jenis bahan makanan. Ia tidak sendiri namun dibantu oleh mbak santri dan ndalem juga. Sambil berbincang-bincang tak terasa bahan-bahan yang dipotong Adira sedikit lagi selesai. "Awhhhh" mbak santri dan ndalem terkejut melihat tangan Adira berlumuran darah, lukanya sedikit besar.

"Sebentar biar saya ambilkan kotak P3K nya Ning" ucap seorang mbak santri

"Ehh ga usah mb- UMMA AWAS"

kuali sayur yang mendidih dan telah matang yang awalnya  diangkat umma Ratna,  menyiram penuh lantai dapur itu untung saja beberapa santri dan mbak ndalem dapat menjauh namun Adira dan umma Ratna terkena air yang mendidih itu apalagi Adira yang mengenai area yg terluka akibat irisan pisau tadi.

Adira mengambil alih kuali tersebut dari tangan umma Ratna, lalu melihat kondisi tangan umma Ratna yang tersiram tadi.

"Umma tidak apa apa? Sebentar biar Adira ambil obat luka bakarnya"

"Jangan nduk ta-tangan kamu obati dahulu"

"Ga-"

"KENAPA INI!!" bentak seseorang yang baru memasuki dapur ndalem, ia Gus haikal. Mbak santri dan mbak ndalem terpaksa kluar lantaran terkejut mendengar teriakan dari Gus mereka
"M-mas"

"APA YANG LAKUKAN PADA UMMAKU HINGGA TANGANNYA MELEPUH?" bentak Gus Haikal sembari memberikan tatapan tajam pada adira
"T-adi tangan umma tersiram kuah sayur m-mas"

All To Well Fatimahku (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang