Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Your smell is so sweet and it driving me crazy. ..
Hao mengurung dirinya didalam kamar, ia sedang menggigit ibu jari sambil menatap kalender dengan cemas. Terakhir kali ia heat adalah 5 minggu yang lalu, kemungkinan 3 minggu lagi ia akan kembali mengalami heat, mengingat sebagian besar omega mengalami heat setiap 1-2 bulan sekali dan hal itu membuatnya merasa was-was.
Bagaimana jika ia mengalami heat nanti? Mengingat sekarang ia tinggal serumah dengan seorang alpha dominan gila yang terkadang suka bertingkah kurang ajar. Apa mengunci dirinya seharian didalam kamar akan berguna? Bagaimana jika Hao kehilangan kendali dan justru menyerang Hanbin lebih dulu?
"apa aku harus minum suppresant nanti?" gumamnya lirih.
Perasaan Hao benar-benar kalut, ia takut membuat kesalahan yang akan merugikannya. Meski jika sesuatu memang terjadi diantara dirinya dan Hanbin akan membuat keluarga mereka senang, Hao tidak yakin ia akan sanggup berhadapan dengan Hanbin. Bicara soal Hanbin, pria itu masih sering terlihat dekat dengan seorang gadis yang akhir-akhir ini Hao ketahui namanya adalah Karina Yoo.
Ia memang gadis yang cantik, namun yang membuat Hao merasa heran adalah gadis itu juga merupakan omega dominan yang populer dikampus mereka, lantas mengapa Hanbin tidak membencinya? Bukankah Hanbin tak bisa mencium aroma feromon omega selain dirinya? Bukannya cemburu, hanya saja Hao merasa ada yang mengganjal.
"apa Hanbin tertarik padanya hanya karena gadis itu cantik seperti dewi?" cicit Hao tanpa sadar, "aku jadi kasihan padanya, sepertinya Hanbin menyukai gadis itu namun dia justru terjebak bersamaku, jika bukan karena takdir bodoh ini mungkin kehidupan kami tidak akan jadi rumit begini"
Hao berhambur merebahkan dirinya diatas ranjang, menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan sendu. Sampai kapan ia harus menjalani kehidupan bersama orang yang bahkan tidak pernah tertarik padanya? Jika mereka memang harus menikah tentu mereka harus menjalani hidup bersama selamanya, dan selamanya itu bukan waktu yang singkat.
"hah~ takdir yang malang, apa dewa sengaja mempermainkan kami? kenapa menyatukan orang yang bahkan tidak saling mencintai?" gumamnya lalu perlahan ia mulai jatuh terlelap setelah lelah berpikir. Didalam tidurnya Hao lagi-lagi kembali pada sebuah mimpi yang selalu berhasil membuat hatinya teriris setiap kali melihatnya.
...
"sudah kubilang hati-hatikan? sekarang kau terluka seperti ini" omel si pria jangkung pada pria manis yang tengah terduduk ditanah sambil memegangi pergelangan kakinya yang terkilir setelah ia bersikeras memanjat pohon untuk mengambilkan layangan seorang anak kecil yang tersangkut.
"maafkan aku, hyung" ucap yang lebih muda sambil menundukkan kepalanya.
Si jangkung berwajah tampan itu menghela nafasnya pasrah, ia lantas berjongkok membelakangi si pria manis yang kini menatapnya bingung, "ayo biar aku gendong, kita harus mengobati kakimu"
