Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Because someone doesn't love you the way you want them to doesn't mean they don't love you with all they have. ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah hari itu rumor kedekatan Gyuvin dan Yujin semakin beredar luas, namun keduanya memutuskan untuk tidak peduli. Mereka justru lebih sering menghabiskan waktu mereka bersama untuk menunjukkan kedekatan mereka. Gyuvin bahkan tak sungkan untuk membalas para siswa-siswi yang berani merundung Yujin.
Hal itu membuat Yujin merasa sangat senang, karena akhirnya ada orang yang benar-benar peduli padanya. Meski berkali-kali ia harus menahan Gyuvin agar tidak berlebihan memberikan hukuman pada orang lain. Saat itu Yujin juga tahu, jika sebenarnya Gyuvin tidak memiliki kepribadian yang ramah pada orang lain--ia hanya bersikap baik pada Yujin, apa itu artinya Yujin boleh merasa senang? Mereka juga sudah berciuman hari itu, meski Gyuvin tidak mengatakan apapun setelahnya dan semua terjadi begitu saja.
Anehnya lagi, Yujin hanya bisa mencium aroma feromon Gyuvin pada hari itu. Setelahnya ia kembali seperti biasa, bagaikan seorang beta yang tumpul akan aroma feromon alpha dan omega. Mungkin ia harus mengunjungi dokter untuk menyampaikan keadaannya tersebut.
"hei, kau melamun lagi?" kejut Gyuvin seraya menempelkan kaleng soda dingin ke pipi Yujin dan membuat pria manis itu berjingkat kaget. Pria itu baru saja kembali dari kantin dan menemuinya ditaman belakang sekolah. Tempat favorit mereka.
"ah maaf, dan terima kasih hyung" cicit Yujin seraya menerima kalengan minuman yang akan menyegarkan dahaganya dicuaca terik seperti saat ini. Saking panasnya, Yujin bahkan merasa sering pusing berkepanjangan, apa ia hanya kelelahan saja?
"kau tidak boleh memikirkan hal lain selain diriku Yujin, mengerti?" goda Gyuvin yang kembali menyadarkan Yujin.
"ish, berhenti memberikan harapan palsu seperti itu, hyung" balas Yujin kesal namun Gyuvin justru terkekeh dan mendekatkan posisi duduknya kearah Yujin hingga jemari mereka bersentuhan dan sukses membuat Yujin berdebar hanya karena skinship kecil tersebut.
"kau boleh berharap Yujin, tidakkah ciumanku waktu itu sudah menjawab semuanya?" tanya Gyuvin membuat Yujin menatapnya tak percaya. Apa ia salah mengartikan maksud perkataan Gyuvin barusan? Kenapa juga wajahnya terasa memanas begini?
