Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I wonder if this is how people always get close, They heal each other's wounds. ..
Seorang pria manis tengah menangis dibawah sebuah pohon, ia menjauh dari keramaian orang-orang dan tampilannya berantakan. Tubuhnya basah karena ia baru saja disiram dengan air pel oleh teman-teman sekelasnya, ia kedinginan dan marah saat ini. Ia memang biasa dirundung seperti ini karena ia dianggap cacat oleh teman-temannya tapi kali ini alasan mengapa ia dirundung karena ia dekat dengan seniornya yang begitu dipuja disekolah mereka.
"Yujin!" panggil seorang pria yang paling ingin pria manis--bernama Yujin--itu hindari saat ini. Ia malu jika pria itu melihat penampilannya yang berantakan. Pria itu berlutut dihadapan Yujin dan meraih kedua bahunya, "kau baik-baik saja, siapa yang membuatmu seperti ini?"
"lepaskan aku hyung, biarkan aku sendiri"
"bagaimana bisa aku membiarkanmu sendiri? ayo kita pergi dari sini--"
PLAK.
Pria jangkung berwajah tampan itu terkejut ketika Yujin menepis kedua tangannya, ia mendongak dan menatap marah kearah pria itu sambil berderai airmata, "kemana kau akan membawaku pergi? semua orang bahkan keluargaku menolak keberadaanku, hyung! kau pikir dimana aku bisa hidup bahagia saat dunia bahkan tak memihakku?!"
"kenapa kau peduli pada orang lain jika ada aku disisimu?!" balas pria jangkung yang tidak lain adalah Gyuvin, "aku memihakmu Yujin, tidakkah itu cukup bagimu?"
Yujin berhenti memberontak, tatapan matanya berubah sayu dan airmata masih mengalir deras membasahi wajah manisnya, "kenapa? kenapa kau begitu peduli padaku?" setelah menggumamkan kata itu, Yujin-pun jatuh pingsan didalam dekapan Gyuvin yang menatapnya penuh kesedihan, "karena aku mencintaimu."
...
Hanbin terjaga dari tidurnya, ia bisa merasakan airmata mengalir dipelipis matanya saat ini. Apa ia baru saja bermimpi lagi? Mimpi menyedihkan yang selalu menyayat hatinya namun akhir-akhir ini ia selalu mendapat potongan mimpi baru yang sebelumnya tak pernah ia dapatkan. Hanbin berusaha bangkit dari tidurnya namun tubuhnya benar-benar terasa lelah terlebih seseorang tengah menindih lengannya untuk dijadikan bantal.
Ia menoleh kesamping dan mendapati Hao tengah tertidur disampingnya, membuat Hanbin teringat tentang malam panas yang telah mereka lalui 2 hari ini. Ya benar, sudah 2 hari mereka mengurung diri didalam kamar dan bersenggama untuk memuaskan Hao yang sedang melewati masa heat. Jangan tanyakan bagaimana keadaan kamar itu sekarang, sangat berantakan dengan pengaman bekas terpakai tergeletak dimana-mana. Entah berapa kali Hanbin mengganti pengamannya selama melakukan sex bersama Hao. Hao bahkan menjadi sangat liar pada hari kedua mereka dan mengigit tengkuk Hanbin untuk menandainya juga.
Saat sedang asik memandangi wajah cantik omeganya, Hanbin terkejut karena pelukkan Hao mendadak terasa erat, wajahnya nampak gelisah. Apa Hao juga tengah bermimpi? Dengan sabar Hanbin membalik posisinya dan memeluk tubuh Hao dengan keadaan mereka berdua sama-sama telanjang dan hanya tertutupi oleh selimut. Hanbin bisa merasakan sensasi ketika kulit mereka bersentuhan secara langsung dan kehangatan tubuh Hao.