Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maybe this time we can get a happy ending. ..
Meski telah berdamai dengan kenyataan hidup mereka yang diluar akal sehat manusia, tetap saja Hanbin dan Hao masih terus memikirkan tentang kehidupan mereka dimasa lalu. Mereka merasa iba pada Gyuvin dan Yujin yang tak bisa bersatu meski keduanya saling mencintai sedangkan dikehidupan kali ini mereka justru dipertemukan lagi oleh takdir.
"aku pikir selama ini Yujin hanya jatuh cinta seorang diri, aku selalu bisa merasakan kesedihan dan kesepiannya.." gumam Hao ketika mereka tengah duduk berdua pada ayunan dibalkon kamar mereka.
Sedangkan Hanbin tengah merangkul bahu omeganya untuk berbagi kehangatan, "tidak, Gyuvin bahkan jatuh hati padanya sejak pertama kali mereka bertemu, aku bisa merasakannya dengan sangat jelas." balas Hanbin membuat Hao tersenyum, ia lantas mendongak untuk melihat side-profile wajah tampan suaminya.
"lalu bagaimana dengan Sung Hanbin, apa dia juga jatuh hati pada Zhang Hao saat pertama kali bertemu?" goda Hao membuat wajah Hanbin memanas.
"ei~ sepertinya kau yang jatuh hati padaku lebih dulu, kau bahkan terus menatapku sampai tak berkedip.." balas Hanbin tak mau kalah, sedangkan Hao mengerucutkan bibirnya kesal. Apa itu artinya Hanbin tidak menyukainya sejak awal?
Hao yang merasa kesal lantas mendorong tubuh Hanbin menjauh, "aku rasa Gyuvin jauh lebih baik dari pada kau, dasar menyebalkan." cicit sang omega seraya bangkit berdiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun Hanbin segera menarik tangan Hao dan membuat pria cantik itu sudah terduduk diatas paha Hanbin dan wajah mereka saling berhadapan, "a-apa yang kau lakukan?"
Bukannya menjawab, Hanbin justru menelusupkan tangannya ke dalam piyama Hao dan mengelus punggung mulus itu, "tidak mungkin aku tidak jatuh hati padamu, jika kau secantik ini, lagi pula aku dan Gyuvin adalah orang yang sama bukan?" bisik Hanbin membuat wajah Hao memerah sempurna meski keadaan di balkon mereka cukup gelap, "..dan aku senang karena kau sudah menjadi milikku sekarang.." lanjut Hanbin dan segera meraup bibir Hao dihadapannya.
"eungh" lenguh Hao ketika merasakan ciuman Hanbin yang terasa memabukkan, ciuman itu terasa lembut namun juga menuntut. Bahkan kedua tangan Hanbin kini sudah bertengger cantik dikedua sisi pinggang ramping omeganya, membiarkan bibir mereka saling beradu sampai benang saliva keduanya menetes keatas piyama Hao yang sudah mengalungkan kedua tangannya pada leher sang alpha, "mmh, Hanbin--" erang Hao ketika ia merasakan benda tumpul milik Hanbin yang sudah mengeras dibawah sana dan menekan pusat Hao.