02. Rasa Sakit.

104 50 14
                                    

HAPPY READING
_

_
_

..

"Takdir begitu kejam hingga membuat diriku tidak bisa merasakan kebahagiaan"

_Geisha Leanor Rachel_

..

"Bahagia?"rasanya ia ingin tertawa saja mendengar kata itu terucap dari mulutnya.

Ia lalu memandang langit malam yang indah di penuhi bintang-bintang, dan bulan yang begitu indah memancarkan cahaya malam.

Seorang gadis yang tak lain, ia ...

Geisha Leanor Rachel, termenung dengan tatapan kosong mengarah ke langit malam. Sembari berpikir, kenapa hidupnya tidak seberuntung orang-orang yang berada diluar sana? Kenapa takdir begitu kejam hingga, membuat jalan hidupnya serumit ini.

Kadang Geisha selalu berpikir jika takdir sangat membencinya. Sehingga, takdir tidak pernah berpihak padanya.

Mendongakkan kepalanya dengan air perlahan keluar dari matanya itu ia berucap dengan tubuh yang bergetar. "Bukannya aku menyalahkan takdir atas apa yang menimpaku, ya Allah. Tapi kenyataannya seperti itu bukan? Takdir seolah-olah membenciku."

"Taman ini sangat cantik, hingga membuat ku nyaman berada disini, dan di tempat ini juga aku selalu mengadukan segala keluh kesah ku padamu Ya Rabb."

Yap.

Taman yang berada di belakang rumah adalah tempat Geisha ketika pikiran nya kacau, siang hari, atau pun malam, Geisha selalu menyempatkan diri untuk singgah sebentar di taman ini.

Jika malam hari adalah waktu sebagian orang untuk beristirahat. Tetapi Geisha, ia lebih memilih malam hari untuk menenangkan pikirannya, dengan cara mengadu pada sang pencipta atas apa yang sudah terjadi padanya.

Ternyata tanpa geisha sadari, ada seseorang yang sedang mengamati nya dari tadi. Lalu menghampiri Geisha dan duduk di samping nya.

"Dek, sudah malam"ucapnya ikut menatap bintang-bintang.

Menoleh sekilas, lalu Geisha tersenyum dan kembali memandang langit. "Aku tahu ka, tapi malam adalah ketenangan ku."

Mendengar itu, Keisya memandang adiknya dengan sorot mata berkaca-kaca. Terlihat iba dengan nasib nya itu.

"Jangan tatap aku seperti itu, kak"larang nya tak suka jika ada orang yang menatap dirinya dengan perasaan iba atau kasihan. Walaupun hidup Geisha sangat miris tapi ia tak ingin di pandang lemah oleh orang-orang.

keisya mengalihkan pandanganya."Lo bisa cerita sama gue dek, gue pasti dengerin kok, dan jangan pernah merasa sendiri lagi, ada gue disini."

"Benar? Bisa kakak menjawabnya jujur?"

"Tentu."

"Apakah aku bisa bahagia seperti orang-orang?"

"Tentu bisa. Kenapa tidak? Lo berhak bahagia, cukup fokus pada dirimu sendiri..."Menjeda ucapan nya lalu menoleh pada Geisha yang sedang menatapnya, lalu tersenyum tipis."Dan carilah kebahagiaan, jangan terus memikirkan omongan orang yang menyakiti hatimu, omongan sampah mereka belum tentu itu benar, dek."

Takdir Geisha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang