HAPPY READING
_
_
_
"M-mas Izmann, kapan kita meninggalkan rumah ini?"tanyanya dengan tangan yang sibuk membenarkan letak sajadah yang akan ia pakai untuk sholat."Kenapa buru-buru zaujaty?"tanyanya dengan menautkan alisnya.
"A-ah tidak, kita sholat berjamaah dulu saja Mas"ucapnya mengalihkan pembicaraan.
Memandang istrinya dengan sorot mata penuh pertanyaan. Kenapa ia ingin cepat-cepat meninggalkan tempat ini? bukan kah ini adalah keluarga istrinya? lalu, kenapa?
Namun ia segera menepis pertanyaan itu dan mulai melaksanakan sholat subuh bersama dengan istrinya.
"Mas muraja'ah dulu ya zaujaty."ucapnya dan langsung bangkit dari sejadah mengambil Ar-quran di meja rias Geisha yang memang sudah ia siapkan sebelum sholat berlangsung.
"Mau surat apa?"
"Aku mau mas membaca surat Ar-Rahman lagi, boleh?"tanya nya memandang Gus Izmann penuh harap.
"Tentu. Sekarang kamu tiduran di paha mas ya"pinta nya dan mulai membuka lembaran Al-Qur'an dan membaca surat yang diinginkan istrinya dengan khusyuk mengunakan nada jiharkah.
Geisha tak henti-henti nya mengucapkan rasa kagum nya pada Gus Izmann. Ia beruntung telah dipertemukan dengan lelaki se sholeh suaminya.
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat dan Gus Izmann pun sudah selesai membaca Alquran nya. Ia terkekeh kecil saat melihat sang istri tertidur sangat pulas di pangkuannya.
"Zaujaty bangun. Kirain mas tadi kamu tidak tidur"ucapnya dan menggelengkan kepala merasa gemas dengan Geisha.
"Udah selesai ya?"mengucek matanya dan bangkit dari paha Gus izmann.
Tidak ada jawaban, hanya senyuman saja yang Geisha lihat dari Suaminya. Ketika ia akan membereskan sajadahnya pun urung saat tanganya di cegah oleh Gus Izmann.
"Biar mas saja, kamu diam saja zaujaty."
Tersenyum lalu ia bangkit dan duduk di sisi ranjang memperhatikan Gus Izmann.
"Mukena nya sekalian biar mas saja yang beresin"ucapnya lalu mengambil mukena yang ada ditangan Geisha dengan lembut.
"Yaudah aku kebawah dulu ya mas, mau bantuin bi Inah masak"ucapnya lalu pergi menuju lantai satu.
"Hm."berdehem singkat untuk menjawab ucapan Geisha yang perlahan pergi ke lantai bawah yang berisi ruang tamu dan dapur tentunya.
•
•
•Disinilah mereka berada, ruang makan yang diisi oleh keluarga Geisha. Namun keheningan saja yang ia dapatkan di meja makan tersebut, tidak ada canda gurau maupun perbincangan hangat.
Ini kali pertama nya Geisha makan bersama setelah 10 tahun lamanya. Mungkin, karena sekarang bukan hanya dirinya tapi ada suaminya yang menjadi penghuni baru keluarga ini. Tak etis jika ia mengajak suaminya makan di dapur bersama pembantu.
"Kenapa diam saja? Geisha tuangkan makanan untuk suamimu"ucap Narettra yang sedang menuangkan makanan untuk Leandro.
Geisha pun menuangkan nasi untuk suaminya."Mas mau apa?" tanyanya menatap Gus Izmann.
"Apa saja, nanti pasti mas makan kok"ucapnya dengan menundukkan pandangannya ketika ia melihat kakak dari Geisha yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip.
"Bisa Kakak ipar tidak memandangku seperti itu?"tanya nya mulai risih.
Seketika semua orang menatap kearah Keisya terutama Geisha yang menautkan alisnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Geisha [ON GOING]
RomanceBagaimana jadinya jika seorang wanita fakir ilmu yang selalu mendapatkan siksaan fisik dan batin dari keluarganya, dipertemukan dengan seorang lelaki paham agama? Apakah kehidupannya akan berubah? Atau justru ia malah semakin menderita? ...