VOTE DAN KOMEN SEBELUM BACA CERITANYA. DILARANG JADI SILENT DALAM CERITA AUTHOR!! TOLONG SELALU HARGAI KARYA KAMI, KLIK VOTE ITU GAMPANG, SANGAT GAMPANG!
***
HAPPY READING
_
_
_..
"Kembali kerumah yang menjadi tempat diriku menderita selama 10 tahun tidak terlalu buruk ternyata."
_Geisha Leanor Rachel_
"Ada apa dengan diri mu sebenarnya, Geisha? Mengapa saat dirimu sudah bertemu dengan keluarga mu pun raut wajah mu tetap terlihat sedih."
_Muhammad Weizmann Al Fatir_
..
Sesuai janji kemarin, Gus Izmann mengajak Geisha pergi ke kediaman Rachel. Rumah kedua orang tua Geisha yang mungkin kehadiran nya tidak akan diterima baik oleh mereka.
"Padahal nggak usah mas, mungkin sekarang mereka lagi sibuk." Geisha mengurungkan niatnya untuk memasuki mobil berwarna hitam itu, ia menatap ragu suaminya.
Gus Izmann turun dari tempat duduk kemudi lalu berjalan melingkar menemui sang istri dengan senyuman yang manis. "Jika itu anak nya yang menemui, sesibuk apapun mereka pasti akan meluangkan waktunya untuk mu, putrinya, sayang."
"Harus nya memang begitu, mas."
ingin sekali Geisha mengatakan kalimat itu pada suaminya, namun tak bisa. bagaimana jika suaminya tahu kalau dia tidak pernah diterima baik dalam keluarganya sendiri. bagaimana jika dia tahu bahwa mereka semua membenci istrinya itu, bagaimana jika dia tahu tentang semua fakta nya?
"Baiklah. Tetap selalu di samping aku ya, mas?"
"Tentu, masuklah." Gus Izmann menuntut istrinya masuk kedalam mobil dengan senyum yang masih ia layangkan pada istrinya, senyum itu seakan magnet yang tidak akan pernah bisa lepas. Apalagi tersenyum untuk sang istri tercinta.
Perjalanan menuju kediaman Rachel hanya menempuh waktu kurang lebih satu jam dari arah pesantren.
Kini mereka berdua fokus pada jalan raya, dan sesekali bercanda gurau.
"Sayang, tangan nya boleh mas pinjam?" setelah mengatakan itu, ia membuka handphone nya lalu menekan aplikasi bertuliskan. "Kamera"
Geisha mengerutkan keningnya dengan tatapan bingung. "Untuk apa?"
"Pinjam sayang," Gus Izmann menggenggam tangan Geisha lalu memotret nya dengan sekali jepretan.
Geisha hanya menatap sang suami yang sedang fokus melihat layar handphone dengan sedikit penasaran.
Apa yang dilakukan oleh suaminya, sehingga menghentikan mobil begitu saja?
"Sayang lihat, mas post di Twitter." Gus Izmann menunjukan layar ponsel nya pada Geisha.
Geisha tersenyum cerah dengan melihat layar ponsel Gus Izmann yang memperlihatkan keromantisan mereka, walau hanya lewat tangan. "Masya Allah, mas so sweet ya aslinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Geisha [ON GOING]
RomanceBagaimana jadinya jika seorang wanita fakir ilmu yang selalu mendapatkan siksaan fisik dan batin dari keluarganya, dipertemukan dengan seorang lelaki paham agama? Apakah kehidupannya akan berubah? Atau justru ia malah semakin menderita? ...