17. Terimakasih.

6 1 0
                                    

HAPPY READING

_

_

_

"Terimakasih mas, telah memilihku untuk menjadi pendamping hidupmu. Aku janji akan selalu berada disamping mas dalam keadaan apapun itu. Mari kita sama-sama menuju ridho Allah."

_Geisha Leanor Rachel _

..


BRAK!

"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA ISTRI SAYA?!" Pertanyaan itu mengudara saat ia begitu jelas melihat semuanya didepan sana, bagaimana Leandro yang begitu menindas istrinya, sementara Narettra ia tertawa begitu kencang saat melihat anaknya disiksa oleh papanya sendiri.

Mereka lebih buruk dan kejam dari pada iblis sekalipun. Orangtua biadab.

Allah

Astaghfirullah

"Allah, istri saya. Sungguh semua nya begitu mengejutkan," Gus Izmann  terlihat tak sanggup untuk menegakkan tubuhnya itu untuk tetap berdiri. Ia lemah jika soal orang yang dicintai nya. Gus Izmann terlihat bergerak dengan tangan dan lutut untuk sampai pada tempat Geisha di siksa.

Ya, Geisha kembali di siksa oleh kedua orang tua nya.

Melihat suaminya mendekat. Geisha menunduk, air mata sudah mengalir di wajahnya, dia menghela nafas panjang, isak tangis kembali terdengar ditelinga, hal itu membuat Gus Izmann merasakan sakit yang sama.

Sementara Leandro dan Narettra? Mereka kalang kabut bukan main, citra baik yang selama ini mereka tunjukan pada sang menantu hancur begitu saja karena perbuatan nya sendiri.

"Demi Allah, saya akan urus ini pada pihak berwajib. Saya benar-benar tidak peduli dengan kalian yang memang selaku mertua saya ataupun orang tua istri saya!"

Setelah nya, Gus Izmann membopong tubuh rapuh Geisha dengan hati-hati dan tidak mau menyakiti sepersen pun pada diri Geisha.

"Bertahan lah, sayang."

Geisha hanya tersenyum getir dengan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang suaminya.

* * * * * *

"Mereka keterlaluan sayang, mungkin saat kamu belum bersama mas, mereka lebih parah menyiksamu."

"Mas--." Geisha menetralkan matanya berfokus pada satu titik. Dimana ia berfokus pada wajah rupawan Gus izmann yang sejak tadi berusaha untuk tidak membela atau menyela ucapan Gus izmann yang sedang membicarakan kedua orangtuanya.

"Mas mohon sayang, jangan pernah membelanya atau berniat untuk tetap membebaskan mereka dan membiarkan mereka berkeliaran begitu saja, sedangkan kamu disini harus bersusah payah menyembuhkan trauma."

"Aku ada mas yang akan menemaniku menuju proses menghilangkan trauma yang tertanam ini," Geisha berucap dengan lembut.

"Sayang, mas tahu. Tapi mas mohon, jangan halangi mas tentang ini, mas sudah membuat keputusan dan tidak bisa dibantah, ya Humairah Geisha Leanor Rachel!!" Gus izmann menatap intens mata Geisha, dan sengaja menyebut nama lengkap istrinya, supaya ia tahu jika ucapannya tidak bisa di ganggu gugat.

"Huh! Baiklah mas, terserah." Jika suaminya sudah menyebut nama dengan lengkap, ia tidak akan pernah bisa lagi membantah, biarkan saja suaminya bertindak.

Takdir Geisha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang