09. Awal dari Semua

43 20 4
                                    

HAPPY READING
_
_
_

"Semoga dengan aku menerima lamaranmu itu, kamu bisa membawaku dari semua keterpurukan ini."

..

Bismillahirrahmanirrahim atas izin Allah aku ... menerima nya, mas Izmann" ucapnya dengan senyuman terukir indah memandang Gus Izmann sekilas. "Tapi, aku mengajukan 2 pertanyaan dan 1 permintaan yang harus mas Izmann jawab."

"Silahkan"ucapnya dengan senyuman tipis.

"Pertanyaan ke satu... Kenapa Mas Izmann memilih aku? Padahal, masih banyak diluar sana perempuan yang cantik dan lebih baik dari aku."

Mengatur nafasnya sejenak lalu mulai menanyakan pertanyaan ke dua."Lalu, apakah nanti mas Izmann akan ... be-berpoligami?"

"Dan untuk permintaannya, a-aku meminta mahar yang tidak memberatkan mas dan tidak menjatuhkan harga diriku"ucapnya dengan menundukkan kepalanya.

tersenyum tipis lalu."Untuk pertanyaan ke satu itu sangat mudah untuk saya jawab. Tentu, karena kamu yang saya inginkan bukan orang lain... tidak peduli ia cantik sekalipun karena, cantik rupa belum tentu akhlaknya baik. Namun, cantik akhlak nya sudah tentu cantik rupanya."

"Dan untuk pertanyaan ke dua... Demi Allah tidak pernah ada dalam pikiran saya untuk berpoligami, sekalipun itu diperbolehkan. Saya hanya akan menikah sekali seumur hidup "tersenyum memandang Geisha sekilas. "Saya pasti akan memberikan kamu mahar yang sangat baik, dan tidak akan sekalipun menjatuhkan harga dirimu..."

"Terimakasih atas jawabannya mas, aku semakin yakin menerima lamaran ini"ucapnya tersenyum manis hingga matanya pun ikut tersenyum.

"Alhamdulillah" ucap syukur mereka.

"Apakah, ada barang yang kamu inginkan untuk dijadikan mahar?"tanyanya.

"Bukan barang mas tapi aku mau mas Izmann melantunkan surat Ar-rahman, di pernikahan kita nanti."

"Tanpa diminta pun akan saya lakukan demi kamu, calon istriku"ucap nya dan tersenyum manis ketika mengucapkan kalimat terakhirnya.

Geisha yang mendengar itu hanya tersipu malu...

"Sudah-sudah, ayok sini nak tangannya."sahut nyai Kaliza dan menarik tangan Geisha untuk ia pasangkan cincin. Dan tak lupa mama Geisha pun memasangkan cincin untuk Gus Izmann.



1 Bulan Kemudian

"Masya allah, mbak sangat cantik sekali..."

Mendengar itu Geisha hanya terkekeh kecil dengan respon MUA terhadap dirinya.

"Sudah siap sayang?"tanya Narettra memegang pundak Geisha.

"Sebentar ya bu, saya sedang memakaikan hijab untuk mbak Geisha. Ibu mundur dulu ya..."

"Ah iyah silahkan."

"Ma"panggil Geisha.

"Hmm, iya ada apa?"

Takdir Geisha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang