18. You're challenge me?

136 14 3
                                    

"Makasih ya, tante,"ujar mereka berempat secara bersamaan

"Makasih juga makanannya, te" tambah Aksa sembari tersenyum manis menatap mama Aurel

"Iya, sama - sama." balas mama Aurel sembari tersenyum juga, lalu ia beralih menatap Aurel

"Rel, anterin gih mereka sampe gerbang"

"Iya, mah. Ini Aurel mau nganterin mereka, ayo guys?"

Mereka pun bersama - sama menuntun sepeda motornya, kecuali Alvaro, ia hanya berjalan kaki. Kenapa harus membawa motornya? Toh rumahnya dan rumah Aurel cuman selisih dua rumah. Nanti ngabisin bensin aja, bensin sekarang mahal tau

"Sok Inggris lo, au" bisik Aksa sembari menuntun sepeda motornya

"Bacot, gue tendang juga nih motor yang ga seberapa," ujar Aurel sembari menatap motor Aksa

"Ga seberapa, ga seberapa, gini - gini motor gua lebih mahal dari motor Geano ya!" ujar Aksa songong

"Daripada motor lo mahal - mahal tapi modelnya kagak jaman" sahut Geano

"Dih, sipaling model motornya bagus. Daripada Varo kagak bawa motor hayo, makanya diem aja dari tadi"

"Sa, lo kayaknya benci banget ya ama gue?"

"Emang napa?"

"Gue dari tadi diem lo salahin mulu anjing, pengen gue gampar sumpah─"

"Var, diem aja kata gue, dia kalau di ladenin malah ngelunjak. Jangan, nanti kalau lama - lama lo ladenin, terus lo yang menang, dia malah yang tantrum" bisik Widya kepada Alvaro yang kayaknya ingin meledak itu otak karena meladeni bocah free fire ini

"Tau tuh, udah puber tapi sebelas dua belas sama bocil epep komplek sini," ujar Varo sembari menatap Aksa dengan malas

"Sotoy lo, gua aja kagak main epep! Gua aja main emel, sorry ye. Elo kali main epep," jawab Aksa tak ingin kalah

Tack

Sebelum Varo menjawab jawaban Aksa yang membuat Alvaro ingin meledak itu, Aurel menyentil dahi Aksa terlebih dahulu. Ya Tuhan, Aksa ini bisa diam engga sih? Aurel ingin meledak juga rasanya, ini anak ya, sumpah!

"Udah sono balik, sa! Lama - lama gue bunuh juga lo!" ujar Aurel sudah tak sanggup melawan seorang Aksa

"Ih takutnye!" jawab Aksa sembari menaiki sepeda motornya, ini juga sudah di depan gerbang rumah Aurel

"Kita balik dulu ya, au," ujar Widya sembari menaiki boncengan motor Geano

"Tante! Kita balik dulu ya!" teriak Widya. Karena ia melihat jika mama Aurel masih berdiri di halaman rumahnya sembari menunggu teman - teman anaknya pulang

"Iya, Widya! Hati - hati!"

"Makasih ya, au!" teriak Widya di saat motor Geano melaju

"Iya, wid!"

-
-
-
-

"Udah, udah. Disini aja, no," ujar Widya saat motor Geano hampir memasuki gang yang tak terlalu besar dan tak terlalu kecil, masih bisa dimasuki oleh sepeda motor. Rumah Widya memang di dalam gang, jadi jangan heran

"Kenapa emangnya?" tanya Geano saat Widya turun perlahan dari boncengannya

"Gak apa - apa. Udah, balik sana" usir Widya

"Ngusir nih ceritanya?" Geano tertawa kecil

"Ngga gitu tau, rumah lo 'kan rada jauh dari sini. Gue suruh balik sekarang biar gak kemaleman" jelas Widya

POPULARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang