O9. Basketball match

140 19 2
                                    

"Widya!" panggil Danielle dari luar rumah Widya

"Iya sebentar ya, Danielle! Anaknya lagi nata buku!" jawab Ibunda Widya dari dalam

Widya yang mengerti jika Danielle menunggunya di depan rumah pun, buru - buru. Ia berlari menuju pintu rumahnya dan membuka pintu, lalu ia berjalan ke arah Danielle

Fyi, Danielle memang sudah bisa bersekolah besoknya, juga ia hanya demam biasa, tak sampai demam tinggi

🍃🍃🍃

Kelas  XI IPA 2 dan kelas XII MIPA 2 kali ini berolahraga bersama. Iya, itu kelas Widya, Danielle, dan kelas Haedhen, Harsa. Malas banget kalau begini, mending Widya tak membawa baju olahraga saja kalau tau begini, agar tak bertemu Haedhen. Tak tahu mengapa kelas XI IPA 2 dan kelas XII MIPA 2 berolahraga bersama

Siswa - siswi kelas XI IPA 2 dan XII MIPA 2 pun berhamburan berjalan menuju lapangan, seperti biasa. Danielle dan Widya tak bisa lepas, ya, begitulah kalau mereka di sekolah. Jika Danielle tak masuk sekolah, terus Widya bagaimana? Jadi pendiam, kebalikannya juga

Siswi - siswi kelas XI IPA 2 dan XII MIPA 2 tak sabar menunggu grup Haedhen, dari XII MIPA 2 dan grup Geano dari XI IPA 2, bertanding basket. Cheers tak wajib untuk ikut juga, karena ini pertandingan biasa

"JEVAN!!! Kata Asya I love you!!!"

"KAK HAEDHEN!! Will you marry me??"

"YAALLAH MAS KEPIN, ganteng banget?!!!"

"KAK GEANO!!! Mau jadi pacar ku engga?!!"

"HAEDHEN!!! SEMANGAT!!"

"REVANNN!! UDAH PUNYA PACAR BELUM???"

Itu teriakan siswi - siswi dari kelas XI IPA 2 dan XII MIPA 2, kecuali Widya. Ia tak meneriaki apa - apa, memangnya harus meneriaki siapa? Jevan? Revan? Atau Harsa? Atau Geano? Atau Haedhen? Tidak, yang terakhir tidak

Dari pada Widya diam - diam saja, ia pun berencana untuk meneriaki Harsa juga "Cheer up, Harsa!!!" Harsa yang mendengar teriakan Widya dan Danielle yang bersama - sama pun menoleh ke arah mereka berdua, lalu tersenyum dan mengangkat tangannya, mengasih jempol. Danielle melambaikan tangannya ke arah Harsa

Saat pertandingan di mulai, siswi - siswi kelas XI IPA 2 dan XII MIPA 2 terdiam semua, fokus melihat ke arah pertandingan. Saat Haedhen melempar bola basketnya ke dalam ring, dan ... masuk! Semua siswi berteriak senang, Haedhen berjalan mundur sembari menyisir rambutnya dengan jemarinya ke belakang, membuat siswi - siswi semakin berteriak histeris. Iya, ganteng banget!!

Widya? Ia hanya diam dan melihat ke arah Haedhen yang sedang menyisir rambutnya dengan jemarinya ke belakang, lalu ia memutar bola matanya dengan malas. Di sinilah, teriakan para cegil-nya Haedhen keluar semua

"Oh my god, why do I have to be here?" gumam Widya

Lalu bergantian, saat Harsa melempar bola basketnya ke arah ring dan masuk, siswi - siswi berteriak, terutama Danielle sih, ia berteriak lebih keras! Lalu Danielle melihat ke arah Widya dan menggoyang - goyangkan pundak Widya

"Wid, lo liat kan?! Kak Harsa woy?!"

"Iya - iya! Tau!"

🍃🍃🍃

5-4. Hasil dari pertandingan basket tadi, 5 untuk tim Haedhen dari XII MIPA 2, 4 untuk tim Geano dari XI IPA 2. Gapapa, tim Geano juga hebat kok! Widya berjalan menuju Geano dan tersenyum

"Gapapa, no. Tim lo juga hebat kok, semangat ya!" ucap Widya menyemangati Geano

"Thank you, wid." Geano tersenyum karena semangat dari Widya

Widya pun tersenyum senang juga, berhasil menyemangati Geano, karena wajah Geano murung saat ia selesai bertanding. Danielle dimana? Tentu ia sedang berbincang - bincang dengan Harsa, dan memberi Harsa minum. Tentu dengan siswa - siswi lainnya, Widya melihat ke arah Haedhen yang sendiri duduk di tribun bawah, ia berniat untuk memberi Haedhen minum juga

Widya berjalan untuk mengambil botol air minum mineral dari tempatnya dan berjalan menuju Haedhen untuk memberikan botol mineral itu. Tetapi sebelum Widya berjalan menuju Haedhen ia melihat ke arah Haedhen jika, Maudy, iya, Maudy, memberikan botol mineral terlebih dahulu ke arah Haedhen

"Ini, kak. Di terima ya" ucap Maudy dengan nada yang di tekan agar terdengar imut, sembari menyodorkan botol mineral ke arah Haedhen

"Thank you, Maudy." Haedhen meraih botol mineral yang ada di tangan Maudy

Widya menjadi badmood karena melihat itu, tak tahu mengapa. Widya pun berjalan kembali menuju Geano yang masih sendirian, dan menyodorkan botol mineral itu ke arah Geano

"Nih" ucap Widya sembari menatap Geano

Geano menatap Widya juga, dan meraih botol mineral itu dari tangan Widya

"Thank─" ucapan Geano terputus saat botol mineral itu sudah di ambil terlebih dahulu dengan seseorang, Geano pun menoleh ke arah seseorang itu, Haedhen.

"Ini buat gue kan, wid?" tanya Haedhen setelah ia membuka segel botol mineral dan meneguknya

"Bukan, itu buat Geano"

"Ngapain di minum sih? Kan lo ada minuman sendiri dari Maudy." kata - kata "Maudy" sedikit Widya tekan

Widya meraih tangan Geano untuk mengikutinya, Widya mengambil botol mineral lagi dari tempatnya dan memberikan botol mineral itu ke arah Geano. Geano pun tersenyum sembari meraih botol mineral itu

"Makasih ya, wid"


















‼️ Spoiler the next part ‼️

‼️ Spoiler the next part ‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Gapapa lah ya belum 10 vote aku up, soalnya tangan ku gatel banget pengen up chapter ini, wkwk

Hayo, penasaran engga nih sama chapter berikutnya, gara - gara aku ngasih spoilernya? Tunggu ya updatenya! Mungkin engga lama banget, aku nunggu sampe 8 or 9 vote deh, baru aku update chapter itu

See u in the next chapter, elsaluvv! 🖤

POPULARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang