17. It's a little hug?

123 16 4
                                    

PART INI SAMPE 2.OOO+ KATA ⁉️

Jangan lupa 🌟 dan 💬 dari kalian semua, biar aku semangat nulis chapter berikutnya yaps! 🧏🏻‍♀️

⚠️HARSH WORD⚠️

-
-
-
-

Barudak K4 (Kelompok 4)

Aksa
Jadi kerkel apa kagak nih?

Geano
Kalau ga jadi gue mau keluar

Aurel
Di rumah siapa?

Widya
Rumah lo aja deh, au

Aurel
Gue sih ayo ayo aja, gmn yg lain?

Varo
Ayo, keburu kemaleman

Geano
Oke, gue siap siap dulu

Aksa
Syap, otw au

Widya
Okeee

Widya langsung bangkit dari tempat tidurnya, ia hanya langsung memakai jaket saja. Ia meraih jaket berwarna biru agar senada dengan warna roknya

Ting

Geano
Wid, bareng aja ya? Gue ke rumah lo dulu, terus kita otw bareng ke rumah Aurel

Widya
Yaudah kalau gitu, gue tungguin di depan rumah ya

Tin, tin

Widya kebingungan karena klakson sepeda motor tiba - tiba itu. Ia keluar dari kamar tidurnya, ia membuka pintu rumah. Tak mungkin 'kan jika Geano sudah sampai? Dia saja baru mengirimi pesan kepada Widya. Tapi ternyata memang Geano di depan halaman rumahnya dengan helm full face yang masih Geano pakai

Widya pun tersenyum, ia tak menyangka jika Geano cepat sudah ada di halaman rumahnya. Widya meraih sepatu sneakers berwarna putih dan memakainya. Ia langsung berjalan menghampiri Geano

"Cepet banget?" tanya Widya sembari berhenti di samping Geano

"Tadi gue mampir bentar ke minimarket deket sini, terus gue ngirim pesan ke lo di sana, jadi cepet ke sininya. Yaudah naik," ujar Geano

Widya menaruh tangannya di pundak Geano untuk membantunya naik ke boncengan Geano, ia perlahan naik ke boncengan motor Geano. Geano pun langsung menjalankan sepeda motornya

"By the way. Lo cantik, wid," ujar Geano tiba - tiba

Widya mengerjap, apakah Geano bercanda? Widya cantik? Memang. Ralat, bukan sombong, Widya hanya terkejut saja karena cowok di depannya ini tiba - tiba berbicara seperti itu. Bukankah Widya sudah terbiasa di panggil cantik? Emang, tapi ini yang bilang Geano, itu jarang banget. Kayak ya, begitulah

"M-makasih, no" jawab Widya sembari tersipu sedikit

"Ngga pakai helm gak apa - apa kan?" tanya Widya mengalihkan topik

Geano hanya mengangguk sebagai jawaban. Di tengah perjalan menuju rumah Aurel, lampu lalu lintas berganti menjadi warna merah, Geano berhenti. Saat lampu masih merah, Widya melihat ada seorang anak jalanan sedang bernyanyi sembari memainkan gitar kecil yang ia pegang setelahnya meminta - minta, tetapi ia tak memaksa  ke pengendara lain. Widya merasa kasihan kepada anak jalanan itu, Widya berencana untuk mengasihi anak perempuan itu selembar uang

POPULARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang