Dengan rasa penasaran, tapi juga merinding dan takut apa yang ku curigai benar adanya, akupun akhirnya membuka video yang tadi baru saja terekam. Terlihat Tina sedang mengatur kemera nya agar posisi nya tepat. Lalu tidak lama yang membuat jantung ku berkedut adalah kedatangan pak Omar.
"Sudah?"
"Hmm hmm" ucap Tina terlihat malu disana.
"Aydin nya udah tidur kan?'
"Udah pak"
mereka bertatapan, dengan posisi berdiri yang sangat dekat. Lalu tangan pak Omar memegang pinggang Tina dan wajah nya mendekat ke wajah Tina. Aku menonton video ini dengan tangan yang bergetar sampai akhirnya sebuah kecupan mendarat ke bibir nya. Lebih kaget nya aku, Tina pun merangkulkan tangan nya ke pinggang pak Omar dan menyambut kecupan pak Omar menjadi lumatan. Hati ku benar benar sakit melihat dan menyadari kenyataan bahwa istriku sudah bermain gila di belakang ku. Sejak kapan? Entah lah. Tapi dari video ini bisa ku simpulkan ini bukan yang pertama. Mereka terus saling melumat, bahkan kulihat Tina terlihat lebih semangat membalas lumatan hingga lidah mereka saling berpagut. Tapi bukan nya aku berhenti melihat video itu, entah kenapa mata dan tangan ini terus membiarkan handphone ku terus memainkan video tersebut meskipun di jantung rasanya sudah hampir copot.
Ada sekitar 2 menit mereka berpagut, dan akhirnya di lepas pak Omar dan dengan sebuah isyarat seperti menyuruh Tina jongkok dihadapannya. Tina pun menurut saja dan tanpa arahan selanjutnya, tangan nya sudah berinisiatif meraih tali pinggang pak Omar, dan membuka nya, lalu membuka kancing nya. Bagaimana mungkin istriku bisa seberani dan sebinal ini? Kancing celana pak Omar terbuka, dan dengan bertumpu pada lutut nya saja, Tina melanjutkan gerakannya sekarang menarik resleting itu kebawah, dan tangan nya menarik celana kebawah. Sesuatu yang membuat ku kaget hingga nyaris kehabisan nafas. Aku tidak percaya dengan yang kulihat. Bahkan terlihat tangan Tina yang langsung memegang benda itu. Benda yang aku juga punya, tapi secara ukuran, jauh sekali apalagi jika dibandingkan dengan genggaman tangan Tina. Terlihat dia membutuhkan dua tangan menggenggam penis milik pak Omar disana. Dan masih lemas! Perlahan wajah Tina didekatkan nya ke sana dan di jilat nya kepala nya. Tidak pernah kulihat Tina melakukan hal sensual seperti itu kepada ku. Bahkan pak Omar sekarang mulai mengusap usap kepala nya. Hal aneh lainnya yang sekarang ku sadari adalah, penis ku ikut menegang sembari melihat adegan istriku yang mulai menikmati penis milik majikannya ini. Dijilati kepala nya lalu dimasukkan nya kepala penis itu cukup dalam meskipun setengah nya pun tidak sampai.
Tina menghisap seolah olah dia seperti bayi yang sedang kelaparan. Di hisap, dijilati nya, bahkan dimainkannya lubang kencing pak Omar membuat erangan desahan dan desis dari pak Omar terdengar jelas apalagi aku menggunakan headset. Cukup lama dia melakukan itu sampai pak Omar mulai beringas mengatur gerakan penis nya di mulut Tina dengan menahan kepala nya. Bahkan beberapa kali kulihat Tina nyaris tersedak dan terbatuk sampai terlihat liur nya cukup membanjiri bibir dan dagu nya. Tapi Tina terlihat tidak kapok. Terus dihisap nya sekuat dan seberingas mungkin.
Puas dengan itu pak Omar sekarang membangkitkan Tina dan sekarang membuka seluruh baju nya hingga istriku benar benar telanjang bulat sedangkan pak Omar hanya meloloskan celana nya dengan kemeja masih menempel sempurna di badan nya.CERITA INI SUDAH TERSEDIA VERSI FULL NYA DI karyakarsa.com/clementid
(Bisa langsung kunjungi karyakarsa.com lalu login atau daftar pake akun google, lalu search @clementid di sana. Akan muncul profil author lengkap dengan seluruh karya disana)
Dapat full pdf ratusan halaman (ada 2 jenis, dengan tambahan gambar atau hanya teks saja sesuai kebutuhan) + dapat koleksi video yang dikurasi khusus oleh tim project clementid.
JANGAN LUPA VOTE YA!
KAMU SEDANG MEMBACA
39. ISTRIKU DAN MAJIKANNYA
Fantasy[NTR NTR NTR] Kisah bagaimana Deni dengan segala keegoisannya yang merasa sebagai kepala keluarga, istri tidak boleh bekerja meskipun sebenarnya istrinya, Tina tidak pernah merasa keberatan jika ikut bekerja membantu perekonomian keluarga mereka...