10. Ekstraterestrial

33 3 6
                                    

#space, sains-fantasi, surealis, thriller---spin off Konstelasi Baru

-Prompt BPC: Terjebak bersama MC favorit
-Prompt MA: The tale of benda mati

***

Dari tahun ke tahun, semesta terus mengalami perubahan. Agar tidak stagnan, ada jiwa yang diutus untuk tatanan kehidupan. Ia menjadi poros semesta, lalu di setiap kematiannya akan berevolusi menciptakan jiwa baru.

Maka, pada malam keruntuhan ini, ia hanya merenungkan memori sebanyak 12 kali inkarnasi sambil menengadah ke cakrawala. Tampak satu bintang benderang menemani sepinya. Albireo bersinar sejauh 433,8 tahun cahaya. Kini, sinar dari jarak masa lalu itu telah sampai ke bumi di antara bintang lain yang tampak meredup.

Ibarat dirinya, telah hidup memikul beban sejauh ini. Seolah menyertai duka, naungannya seketika runtuh tatkala gas dan debu besar memadat di awan hingga menimbulkan tekanan gravitasi. Ia sadar, inilah siklus akhir kehidupan, dan ia akan kembali dihidupkan oleh-Nya.

***

Sejatinya, setiap galaksi bertumbuh dengan memakan galaksi lain. Interaksi gravitasi pasang surut dari benda-benda langit itu menimbulkan tabrakan. Yang kecil akan runtuh, kemudian dilahap oleh galaksi besar hingga menimbulkan massa jauh lebih besar lagi. Kanibalisme galaksi tidak bisa terelakkan, hingga kehidupan bintang-bintang di dalamnya mulai mengalami kepunahan.

Sejarah yang tersisa di langit hanyalah Asterisme Pleiadian, yaitu gugus paling terang dari Konstelasi Taurus. Meliputi; Taygeta, Maia, Coela, Atlas, Merope, Electra dan Alcoyne. Konon, tujuh bintang berwujud putri itu adalah pendiri semesta. Mereka tentu marah melihat kehancuran galaksi ini akibat ulah keturunannya.

Dulu sekali, pohon bintang tumbuh subur hingga langit ketujuh. Namun, kini sudah dilahap oleh galaksi lain, dan tanpanya energi mereka akan habis. "Jika kita berhasil menemukan cangkang bersinar, pohon bintang mungkin akan kembali tumbuh," papar Epsilon kepada kawan-kawan. Cangkang itu merupakan bagian tubuh para bintang yang hilang.

Mereka yang berhasil melewati kiamat mengumpulkan sisa peradaban masa lampau sebelum benar-benar diserap oleh lubang hitam. Namun, tak semua bintang mau melakukan hal yang dianggap sia-sia itu, terkecuali dirinya. 10 miliar tahun telah dilalui sejak pencarian. Para bintang berhasil melahirkan legenda baru, sekaligus makhluk ekstraterestrial satu-satunya dalam semesta nun luas ini.

Sementara itu, sisa dari peradaban adalah Bima Sakti, sebuah galaksi spiral dengan matahari di dalamnya sebagai pusat tata surya. Tampak para bintang lainnya tengah berenang bermandikan plasma panas. Omega, bintang berbentuk naga itu pun terbang mengelilingi matahari. 

"Kalau ditanya siapa legenda favorit di antara Asterisme Pleiadian, kalian akan pilih siapa?" tanya Omega sambil berjaga. Jika ada benda-benda langit nakal yang mencuri hidrogen dan helium berlebihan untuk kepentingan pribadi, ia tak segan menyembur api.

"Tentu saja My Lord Electra," sahut Spica, pandangan bintang itu taklepas dari Asterisme Pleiadian. Ia sangat menjunjung tinggi feminitas, dan merasa bangga sebab Electra adalah sosok pertama yang menjadi pelopor pembaruan.

Omega takterima. Ada sosok yang lebih mumpuni dari itu, dan sejarah baru hadir karena kekuatannya yang hebat melampaui sejarah lama. "Padahal, Maia lebih luar biasa. Ia menjadi ibu bagi para bintang. Tanpa sosoknya, kita tidak akan lahir dan menjadi 'yang bertahan'."

Hal itu mengundang perdebatan. Spica cukup kuat dengan idealisme untuk memilih jiwa pemimpin, begitu pula Omega. Karena terus mendebat, keduanya pun bertanya pada Albireo, sebuah bintang terang yang bersembunyi dalam kegelapan. "Bagaimana pendapatmu, Al?"

BibliosmiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang