"KENAPA HARUS AKU, TUHAN?!"
Dalam batin, dengan isak tangis yang teredam rintik hujan. Sungguh, ia tak sanggup menjalaninya lagi.
Merasa dibohongi, dibodohi, tidak dihargai. Seakan saat itu adalah puncak dari segala asa. Setelah ia mendapatkan kebahagiaannya, seakan tiada hal yang dapat membuatnya mengeluh, lagi-lagi harapannya semu.
"Mungkin ini yang terbaik, Nuri..."
Kata-kata itu masih terngiang jelas ditelinganya, pikirannya tambah kacau.
Motor yang ia kendarai melaju kencang di jalan raya, seakan tak takut dengan maut.
Atensinya beralih pada truk yang berlawanan arah dengannya. Dengan segala amarahnya, ia membelokkan kemudi ke arah truk tepat saat raja jalanan itu melaju kencang.
"Di mana letak kuat ku tuhan? Aku tak sekuat itu!"
Brakkkk!!
🌷🌷🌷
"Telah terjadi kecelakaan antara pengendara truk dan motor di Jalan Raya Cendana. Pengendara motor merupakan siswa SMA Negeri Nusantara dan dinyatakan tewas di tempat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Interaksi - Sesaat yang Abadi
Fiksi Remaja~Seuntai Aksa nan Amerta. "Kamu adalah mati yang ku paksa abadi." -Nuri. "Dia adalah hujan yang membuatku rela mendengar petirnya." -Nathan. "Aku akan kembali, hingga kau menyadari bahwa bertahan mu tak sia-sia." -Areksa ••• "KENAPA HARUS AKU, TUHAN...