• LWJM 15 •

2 2 0
                                    

Hari ini tanggal 16 Februari. Hari yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba karena hari ini adalah hari pelepasan mahasiswa Teaching in School angkatan 6. Pelepasannya dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Aku dan Dilan kembali sepakat untuk berangkat bersama menggunakan BRT. Yang tentu saja aku yang menjadi pemandunya lagi karena Dilan juga belum pernah menaiki BRT.

Pukul 7 kurang 10 menit, aku sudah berada di halte BRT yang tidak jauh dari kampus. Aku pun memberitahu kabarku pada Dilan.

Dilan :
Dilan sends a picture
Lagi jalan

Sherena :
Oke.

Tidak lama kemudian, Dilan sampai di halte. Alasan aku mengajak memakai BRT karena Dinas Pendidikan sangat dekat dengan halte BRT yang akan kami turuni. Dinas Pendidikan itu sendiri juga bersebelahan dengan salah satu mall terbesar yang terkenal di Yogyakarta. Juga, tarif BRT hanya merogoh gocek Rp. 1.000 bagi mahasiswa dengan hanya menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa atau KTM. Jadi, kami tidak perlu membuang banyak uang dengan memesan driver online.

"Kamu tau Dinas Pendidikannya di mana?" tanya Dilan.

"Yang deket Trantula, 'kan?" Aku balik bertanya dengan menyebutkan nama mall yang terkenal itu.

"Iya. Kata temenku yang di situ."

Ketika aku masuk ke dalam BRT, BRT-nya sedang penuh pagi ini. Alhasil, aku dan Dilan harus berdiri karena tidak ada tempat duduk yang tersisa.

Aku dan Dilan sampai di Dinas Pendidikan pada pukul 7 lewat 15 menit. Masih ada waktu sebelum pukul 8 pagi.

"Kok, sepi, ya? Apa yang lain belum pada datang?" tanyaku.

"Iya, kayaknya kita yang pertama datang, deh," sambung Dilan.

Aku tertawa kecil. "Bisa-bisanya belum ada yang datang."

"Ahaha ... kamu udah sarapan?"

"Udah, sih, biskuit. Kamu belum, ya?" jawabku.

"Biskuit doang? Bukan sarapan itu namanya, Sher. Mau sarapan dulu gak?" tawar Dilan.

"Iya, boleh."

Aku dan Dilan pun memutuskan untuk mencari sarapan dulu. Kami memakai JPO untuk menyeberang ke sisi lain jalan. Kami memilih sarapan di Lintas Kopi yang ternyata baru kuketahui ada cabangnya juga. Tempatnya full outdoor, jadi ketika kami makan, kami mendapatkan tiupan angin alami yang sepoi-sepoi.

Kami sama-sama memesan nasi goreng. Minumnya aku memesan teh hangat, sedangkan Dilan air mineral biasa.

Di sela-sela kami sedang makan, Dilan mendapatkan telepon dari temannya. Aku tidak terlalu mendengarkan karena aku hanya fokus pada makananku.

"Kita salah tempat, Sher," ucap Dilan.

"Hah?" Aku tidak mengerti.

"Dinas Pendidikan bukan yang itu." Dilan memberitahu sambil sedang memesankan kami driver online.

Aku tiba-tiba menjadi merasa bersalah karena sudah menyesatkan dan membuat diriku dan juga Dilan terlambat. Sekarang sudah pukul 7 lewat 55 menit.

"Maaf, Lan. Aku gak tau. Aku kira Dinas Pendidikan yang itu," sesalku.

"Gak apa-apa, Sher. Toh, aku juga dikasih tau kalau Dinas Pendidikan yang itu," kekeh Dilan. Pasti dia berusaha menghiburku agar tidak merasa bersalah.

Like We Just MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang