1

895 32 4
                                    

Membayangkan bagaimana dirimu menjadi terjatuh dalam terkadang membuatku rapuh . Pemikiran buruk seringkali menghantui ku sebab akan keindahan yang kau miliki. Menakutkan bila khayalan menjadi nyata. Semua yang terjadi pada dirimu harus berakhir dengan bahagia dan tawa . Pengabdian dan usaha akan selalu ku curahkan hingga semua berjalan layaknya itu .

"Mandaaa, lu kenapaa ?" Ucapnya dengan nada manja.

Tangan itu bergelayut manja di pundakku seraya mendudukkan diri di samping ruang kosong antara diriku . Akupun tersenyum

"Enggaaa , gua nggapapa ko . Emang gua kenapa hmm ?" Tuturku

Kami saling menatap dengan dia yang menampilkan wajah menelisik kepadaku. Lagi , itu membuatku tersenyum gemas seraya menggelengkan kepala.

"Ihhhh, dari kemarin lohh lu jadi diemm ngga banyak crewet kaya biasanya. Gua ada salah ya ndaa ? Pliss kasi tau gua biar gua minta maaf dan janji ngga ngelakuin lagi"

Ku kulum bibir ini mangalihkan pandangan darinya . Menatap lurus kearah gerombolan mahasiswa di meja seberang tengah bercengkrama riang didampingi pesanan air dan makanan mereka. 

Ku cebikkan bibirku "ngga adaa Indiraaa , gua nggapapaa" lanjutku dengan senyuman tanpa melihatnya .

"Ih lu mah kebiasaan kalo ada masalah cuman diemmm doangg . Padahal kan gua juga pengen jadi tempat bersandar luu Amanda Puspitaa."

"Gua bahkan sering ngerepotin elu dengan segala curhatan gua . Gantian kenapaasihh" lanjutnya .

Kini dia melepaskan gelayutan pada lenganku. Mengikuti untuk menghadap ke arah pandanganku berada kini .

"Ngga semua orang bisa bercerita Indira Putri."ujarku selembut mungkin untuknya

Terdengar dengusan darinya dan aku tersenyum simpul. "Aldo ngga nyariin hmm ? Tumben banget nyamperin" tanyaku mengalihkan pembicaraan

Decakan terdengar " bisa ngga si jangan bahas Aldo dulu ih ! kesel gua sama lu. Tadi pembahasannya ngga gini loh !"

Ingin sekali aku tertawa . Menemukan dia menjadi terlalu menggemaskan membuat sisi lain dariku tak terkontrol.

Ku beranjakkan tubuhku kemudian mengusap rambutnya sayang "lu lucu banget sih . Udah yaa gua mau kelas. Aldonya jangan lupa di samperin okeh ?! Titip salam. Dahh Indiraaa"

Lantas ku tinggalkan dia dengan kecemberutan yang tercipta di wajah cantik itu.

***

Amanda Sukma Puspita , manusia aneh dengan segala ketidakpeduliannya adalah salah satu mahasiswa dengan program studi teknik sipil di kampus ternama di daerah ini. Dia , yang berada dia awal dengan narasi pemikirannya tentang seseorang yang lain .

Indira Putri Seruni , entah apa yang telah gadis itu perbuat hingga seseorang layaknya Amanda mengabdikan keseluruhan hidup manusia itu hanya untuk si gadis. Dan alasan untuk pengabdian itupun hampir tidak pernah terdengar dari mulut manusia aneh itu .

"Heh , beres matkul mau nongkrong ga ? Cafe Kak Gita baru buka cabang. Katanya mau party dia."

Seseorang menepuk pundak Amanda dari arah belakang manusia itu . Dan dia berdialog layaknya tadi .

Amanda mendongak , dia sudah menduduki kursinya dan si penanya masih dengan kondisi berdiri di sebelah.

"Hah ? Party lagi ?! Kemaren perasaan baru party di rumah Zee. Anjir duid lu semua kebanyakan ya ? Buat gua aja sini ah!" Jawab Amanda dengan tidak santai

Si penanya tertawa "udah sih tinggal ikut ajaa , kalo yang ini mah kayanya banyak orang dateng , itu si Aldo monyet sama gengnya juga diundang kata kak git"

Indira - Final EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang