Amanda memasuki apartemen masih dengan kondisi syok. Dia berjalan lemas menuju pantry yang kemudian mengambil segelas air untuk diminumnya.
Setelah itu, si manusia berjalan linglung menuju sofa ruang tengah. Benar, manusia itu memilih untuk keluar dari neraka ayahnya setelah kelulusan. Dan yeah, semua berjalan lancar tanpa adanya siksaan sebab dirinya sudah bisa berdiri sendiri. Persetan ayah cabulnya
"Anjing ! Tadi itu apa ?" Kepalanya dia benturkan pada sandaran sofa .
Beep alarm begema di sunyinya pagi. Manusia itu menatap jengah kearah jam yang menunjukkan pukul 6 pagi. Dan sialnya dia masih merasakan sedikit mabuk.
"Bgst ! Ini keknya karna gua mabok dah ! Haish bisa bisanya lu goblok banget !"
Benar, manusia itu tentu tidak melupakan apa yang dia lihat tadi. Sebab pemandangan itulah dia kabur. Batinnya penasaran namun hatinya terkejut.
"Anjing lah !"
Beranjak dari sofa, manusia itu berjalan memasuki kamar untuk bersiap. Dirinya memiliki tanggung jawab untuk bekerja hari ini namun dengan bodoh dia justru mabuk di malamnya.
"Manusia dongo !"
.
.
.Tidak memakan waktu untuknya bersiap, Amanda telah rapi dengan setelan kemeja dipadukan flat shoes dan baggy pants. Sesantai itu memang. Karena dia benci dengan hal hal yang membuatnya sulit.
Amanda mengunci pintu apartemen sebelum pergi meninggalkan unitnya untuk bekerja. Well apart ini sunyi dan nyaman. Orang orang introvert pasti sangat menyukai suasana di unit ini pikir manusia itu.
Berjalan menuruni tangga darurat karena jam menunjukkan pukul terlambat. Ya seperti itulah.
Brakk
"Astaga ! Kamu ngagetin Amanda ! Ish"
Tentu siapa yang tidak merasa damai saat mendengar lantunan lembut suara gadis di pagi hari yang buruk.
Amanda mengatur napasnya yang memburu. Benar, dia lari dari parkiran basement menuju lantai 5 kantor sebab terlambat artinya adalah potong gaji.
Kekehan keluar dari arah Amanda "maaf yaa, aku mau fingerprint telat berangkatt .."
Lantas manusia itu bergerak cepat menempelkan didik jarinya untuk memenuhi absen hari ini. Gadis yang menyapa masih setia menunggu dengan gelengan kepala di belakangi Amanda .
Amanda berbalik dengan cengiran yang dia tunjukkan. Sangat berantakan kondisi manusia itu sekarang. Kancing kemeja yang tidak terkait sepenuhnya, rambut masih seidikit acak dan jangan lupakan kantung mata manusia itu yang menghitam. Ewh menyedihkan. Terlihat sekali dia tidak mengurus dirinya sendiri dengan benar.
Gadis di depan Amanda berdecak "kamu kayanya butuh orang lain deh Mand. Kamu ngga keurus banget tau gaa ! Ish aku gemes liatnya !" Ujar gadis itu dengan membenarkan satu persatu kancing kemeja yang tertukar.
Untung karena Amanda memakai kaos dalam sebab jika tidak maka akan terekspose dada dan perutnya yang terdapat banyak bekas luka. Dan akan sangat merepotkan apabila gadis di depannya menjadi penasaran yang kemudian menjadi banyak bertanya.
Amanda memperlihatkan gigi putihnya sebagai jawaban. Meringis sebab gadis didepan sangat crewet.
"Iyaa iyaa maaf Chynti, aku tadi buru buru banget suer. Kesiangan benerannn akuunyaa"rengek Amanda
Gadis yang diketahui bernama Chyntia itu tidak menanggapi karena tengah fokus merapihkan rambut manusia di depannya.
"Diem dulu ih kamu ah ! Aku lagi ngerapihin rambutmu ini !!! Jangan gerak !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Indira - Final End
FanfictionKamu adalah kesempurnaan yang lembut tanpa cela. Wujud dari ciptaan-Nya yang selalu ingin ku bahagiakan. Bagaimana mungkin ku biarkan kau jatuh menderita diantara sumpahku yang ingin selalu membahagiakan dirimu. Hmm "gua kotor Mand,,," "Engga raa...