15-End

280 26 10
                                    

Indira mendorong tubuh manusia di depannya dengan sedikit hentakkan. Dia menutup mulut dengan keadaan syok.

"Ra.."

"Ngga Mand! ini ngga bener!"

Tangis gadis itu pecah seketika. Bukan tanpa sebab, ia hanya menimbang apa yang telah dia lakukan terhadap manusia di depannya itu benar benar tidak seimbang.

"Raa,,, I just love you. Itu salah ?" Amanda, si manusia di depan gadis itu bertanya dengan nada frustasi.

"Aku cuma pengen mencintai dan buat kamu bahagia Ra! tolong,,,"

Namun Indira membatasi dirinya kembali, dia menghentikkan langkah Amanda yang hendak menghampiri dirinya kembali. Masih dengan tangisan gadis berbicara.

"Ngga salah kalo aku adalah Indira yang dulu!. Dunia udah berubah Mand, aku udah sepenuhnya hitam ! hiks tolong Mand! hiks ngga harus aku!"

Terlihat seberapa frustasinya gadis itu hingga tubuhnya pun meluruh kelantai. Dengan lemas gadis itu menangis sejadi jadinya. Menyesali segala hal yang terjadi sebab kebodohan perasaan. Menutup mata akan adanya orang orang baik yang mencintainya. Semua itu sudah terlambat untuk dihentikan.

"Iya aku tau itu! dan sepenuhnya sadar !" Amanda mengencangkan intonasi bicaranya.

"Bersama kamu itu sakit Raa, tapi ngga sama kamu itu sama aja aku ngga ada."

"Aku hancur saat kamu menjadi pecandu dosa! aku yang bodoh karna ngga becus jaga kamu! aku yang salah Raa!"

"ngga, harus kamu!."

Tiba tiba manusia itu berlutut dengan air mata yang kini mengalir deras. Dia menggapai tangan si gadis yang juga tengah menangis.

"Jadi tolong,, untuk kali ini biarin aku jadi manusia yang berguna Raa. Aku pengen kamu bahagia." ujarnya lirih.

Manusia itu menyatukkan kedua kening mereka, menatap dalam wajah ibu muda itu dengan pandangan tulus. Tangannya mulai naik untuk mengusap lembut pipi sang gadis yang dicintai.

"Tolong Ra,, buat diri kamu untuk bahagia."

"Dan kali ini, aku yang bakal jadi sebab kamu untuk bahagia."

.
.
.

Dilain tempat, manusia jangkung dengan gadis di gandengannya tengah menyusuri taman kota. Mereka bergurai ceria dengan ice cream di tangan masing masing. Terkadang manusia jangkung itu terlihat usil juga untuk menggoda gadisnya.

"Ihhhh Olineee! rambut akuuu iiiiii kena ice creammm!" ujar si gadis dengan bibir mengerucut lucu.

Manusia jangkung bernama Oline itu justru tertawa menunjukkan sunggingan gingsul attractive nya.

"Lucu bangett Erine hahaha."

Lebih meledek, Oline menjulurkan lidahnya kemudian berlari menjauh. Meninggalkan si gadis dengan gerutuan yang lucu.

"Tangkepp aku wee anak kecill!." Ujar Oline disertai langkah larinya.

Mereka terus saling mengejar dengan Oline yang juga selalu meledek di setiap jengkal langkah si gadis. Sebab kakinya yang jenjang, Erine si gadis tidak satu waktupun menyamai langkah kaki Oline.

Erine berhenti dan terengah "Ih kamu mahhh nyebelinn. Aku ngambek ya."

Kata keramat bagi semua orang adalah saat seorang gadis berkata demikian.

Oline menghentikkan lajunya kemudian mulai mendekati Erine. Gadis itu bersidekap dengan bibir yang di kerucutkan beserta wajahnya yang enggan melihat ke arah si manusia jangkung.

Indira - Final EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang