11

426 36 22
                                    

Amanda POV

Beberapa tahun berlalu dan aku menjalani hidup perkuliahan dengan berbagai rintang sampai akhirnya selesai.

Dan hari ini adalah hari kelulusan yang kutunggu. Semuanya terasa bahagia walau beberapa orang yang kubutuhkan tidak ada.

"Oy brokk ! Sinilah foto ama yang lain !"

Gabie memanggilku dari arah dirinya berdiri. Beberapa mahasiswa memanfaatkan moment wisuda untuk mengumpulkan pundi pundi rupiah dengan menjual jasa foto. Dan kami berada di saah satu stand tersebut.

"Ah malesin, lu bedua mulu sama Callie'

Ujarku dengan sedikit gurauan. Namun Gabie tetaplah Gabie, dia menghampiriku kemudian menyeret tubuh ini dengan seenaknya. Tidak ada orang yang tidak sopan padaku selain Gabie .

"Ah alay banget Mand, biasanya juga lu jadi Bapak yang nganter anaknya pacaran kalo sama kita." Callie bergurau saat aku tepat di hadapannya.

Benar , dua Lovebird di depanku menganggapku sebagai orang tua mereka. Dua bocah yang kekanak kanakan.

"Mulai dah mulaii, ko gua bisa tahan ngasuh bocil kek lu bedua ya"

Kami bertiga memang menempuh pendidikan dengan jangka waktu yang sama. Lebih tepatnya mereka yang berusaha menyamakan denganku. Benar benar gambaran dia bocah yang mengekori orangtuanya.

"Woy Amanda ! Lu kaga mo poto ama gua kah ! Sombong amad !"

Apalagi ini, manusi lain dengan gaya urakannya juga berjalan menghampiri kami bertiga dengan menggandeng gadis di sebelahnya.

"Oy oy oy bang Adel oyy, lulus juga lu yak !" Gabie menawarkan TOS saat manusia tadi sudah di hadapan .

Adel dan kekasihnya Ashel juga menyelesaikan perkuliahan persis seperti kami. Mereka juga mengambil tanggal graduation yang sama.

Adel tertawa dengan Gabie "Cih bocil bisa lulus cepet juga lu, padahal teknik susah"

"Cih ezz bang kalo ada Amanda mah" Callie menimbrung

Memang dua pasangan itu semakin tua semester semakin random pula tingkah mereka.

Aku tersenyum kepada Ashel yang diam. Dan dia pun ikut tersenyum dengan mengulurkan tangannya mengajakku untuk bersalaman.

"Selamat ya Manda, kamu hebat" ujarnya

Senyumku melebar, tidak tau mengapa tetapi senang bila ada manusia lain yang memujiku dengan terdengar tulus.

"Kamu juga Cel, kan kita lulus bareng. Kamu hebat juga dong !" Ujarku riang

Namun Ashel justru semakin tersenyum dengan ekspresi yang menggambarkan sirat akan sesuatu.

"Kamu tau maksud dari aku harusnya Nda. But it's okay, semua orang disini buat kamu. Aku dan Adel juga bakal ada kalo kamu butuh bantuan kami"

Setelah mengatakan kalimat itu dan menepuk pundak ku, Ashel pergi menghampiri kekasihnya yang tengah bergurai hebat dengan Gabie Callie. Dan sialnya aku baru menyadari maksud dari tatapan Ashel tadi.

Kupandang langit biru hari ini. Senyuman harus terbit saat hari bahagia bukan ?

"Tapi kalo bahagiaku itu kamu, aku harus gimana Ra ? Udah dua tahun"

Amanda POV end

.
.
.

Dua tahun setelah kejadian terakhir diman Indira menjalani terapi pengobatan dan ternyata orang tuanya mengetahui kejadian sebenarnya. Mereka mendatangi apartemen si gadis dengan Amanda di dalamnya tengah menjaga tidur si gadis .

Indira - Final EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang