2

378 30 2
                                    

Hujan

Beberapa orang banyak menyukai hujan sebab membawa memori kenangan indah di dalam hidup mereka . Rintikan yang terjadi disertai hawa dingin menyayat rindu tentang memori abadi.

"Gua benci hujan sih" gumam seseorang

Orang tersebut tengah berada di halte bus dekat kampusnya. Melihat dengan bosan rintikan rintikan air yang jatuh secara bersama.

"Amanda Sukma Puspita. Nama gua bagus , tapi engga dengan jalan alur hidupnya."

Benar , orang tadi tak lain adalah Amanda. Dia tengah duduk sendiri di halte bus diantara hujan yang kian melebat. Tidak ada petir menyambar , pure hujan dengan hawa dingin dan aroma khas tanah.

Amanda menggaruk kulit kepalanya "aneh ya , ngomong sama diri sendiri terus. Kemana mana sendiri juga, keliatan banget ngga ada temen."ucapnya tersenyum miris

Memang aneh , bahkan orang lain yang tengah lewat pun melihat dirinya akan merasa aneh.

"Ya salahmu sendiri ngga mau temenan" tiba tiba suara berasal tumbul dari arah samping Amanda duduk . Amanda menoleh terkejut

"Oline ? Lu ngapain ujan ujanan bjir !"

Dengan hebohnya Amanda berdiri kemudian memukul manusia jangkung dengan seragam SMA-nya yang kini telah basah. Sedang manusia jangkung tadi yang telah di ketahui bernama oline menahan sakit di lengannya dengan konyol .

"Aduh apaan si Ka Mand ! Sakit astaga !" ucap manusia itu

Amanda menghela napasnya , dia mulai kembali mendudukkan dirinya kini justru bertambah dengan memeluk tiang halte. Menyenderkan kepala itu dia memandang bosan jalanan basah.

"Kenapa sih Kak Mand. Galau mulu gua liat liat."oline mendudukkan dirinya di sebelah Manda. Manusia itu sedikit menjaga jarak oleh sebab seragamnya yang basah dan Amanda yang kering .

"Mau sebat ? Gua ada nih purple" oline mengulurkan tangannya menawari Amanda dengan sebungkus roko .

"Kocak ! Roko di slametin biar ga basah giliran badan di guyur abis abisan. Ntar lu sakit bego !" Omel Amanda namun tangannya tetap mengulurkan tangan untuk mengambil roko itu dari tangan oline.

Oline berdecih "anjing lu , kalo mau mah mau aja. Ngomel mulu onta !"

Amanda terkekeh , dia dengan gemas mengack rambut manusia jangkung di sampingnya itu. Kemudian tangannya melambai kembali ke arah si manusia jangkung.

"Koreknya minimal tawarin juga lah gebleg !"

Oline memutar bola matanya , dia mengibas kibaskan seragam nya sejenak mengurangi basah sedikit. Lantas kemudian tangannya merogoh saku seragam miliknya , mengambil apa yang tadi Amanda minta.

"Bacot banget ya manusia. Astaga Tuhan" oline memberi korek itu kemudian dia juga mengambil satu putung roko . Menyelipkannya di bibir .

"Join gua nyalainnya" ucap Amanda

Akhirnya , dua barang nikmat terbakar menimbulkan asap putih menyengat. Dua orang dengan tingkah yang sama tengah mengepulkan asap menyebalkan.

"Lu ngapain jam segini masih pake seragam ?" Di sela hisapannya, Amanda memulai obrolan .

"Nggapapa sih , tadi ketiduran di kelas. Ngga ada yang mbangunin. Si Nachia anjing emang !" Jelas oline

Well Amanda ingat manusia jangkung di sampingnya ini memang lebih sering bersama si manusia lain bernama Nachia. Juga tentu saja Amanda akrab sama halnya dengan Oline.

"Eh gua jadi keinget , dulu kita juga ketemuan disini loh kak" Oline melanjutkan. Wajahnya tertawa dengan mata yang mengikuti .

"Inget banget waktu itu gua juga sendiri, keujanan juga dan lu juga kondisinya persis kaya sekarang"

Indira - Final EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang