Seorang pria muda datang ke rumah sex ku dengan membawa rubicon hitam dan didampingi 2 orang pengawal dengan body besar dan kekar.
"Saya mau ketemu boss kamu." Ucap pria itu yang bernama john.
"Sebentar." Ucap putri sambil menelfon jesica.
"Mari tuan saya antarkan ke ruangannya." Ucap putri menuntun pria dan body guardnya ke ruangan jesica.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" Ucap ku.
"Berapa harus saya bayar untuk anda melayani saya?" Ucap john.Akupun terkejut kenapa pria itu menawarku, padahal banyak gadis gadisku yang siap melayani para tamu.
"Maaf pak. Saya tidak menjual keperawanan saya." Ucap ku.
"Oh masih perawan. 20juta bagaimana?" Tanya nya."Maaf pak tidak bisa." Balas ku
"50juta?" Tawarnya dengan kekeh.
"Sekali lagi maaf pak saya tidak bisa." Balas ku."Baiklah, 100juta deal?" Tawarnya lagi.
Itu tawaran yang sangat besar. Sia sia jika tidak kudapatkan. Tapi bagaimana aku akan melepaskan keperawanan ini demi 100juta.
"Naikkan lagi tawaranmu, aku akan melayanimu minggu depan." Ucapku.
"Baik, 150juta tawaran terakhir. Layani aku satu hari full. Ucap john.
Aku berpikir tidak mungkin dia akan mengentotku selama seharian. Paling sejam juga loyo.
Akupun langsung deal dengan tawaran itu.
John langsung mentransfer biaya itu untuk pelayanan minggu depan sembari mempersiapkan kamar untuk kami."Baiklah saya pergi dulu. Ingat jadwal saya memperawanimu." Ucap john dengan gagah.
Mereka pun pergi meninggalkan rumah ini.
Dalam hatiku berpikir bagaimana bisa memorotin pria itu agar uangku terus mengalir dan bertambah banyak.
Aku akan memikirkan cara agar 150juta itu bisa bertambah dalam hari itu juga di dalam kamar nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH EKSEKUSI (21+)
Teen FictionRumah eksekusi adalah sebuah bangunan tempat sex untuk meraup mata pencaharian pemilik dan para pelacur.