BAB DUA BELAS

408 59 6
                                    

"Kita dari timsar memutuskan untuk menyudahi pencarian Angel, dalam sebulan ini kita hanya menemukan jaket nya yang kemungkinan Angel sudah hanyut dan meninggal" ucap salah satu tim yang mencari Angel.

Mendengar semua penjelasan yang dikatakan timsar membuat satu keluarga itu menangis, kenyataan pahit yang harus diterima jika salah satu anggota keluarga mereka pergi untuk selama nya.

Karena kejadian ini juga membuat sang mama depresi atas kehilangan anak bungsu nya. GreCia dan Zera yang saat itu sudah cukup mengerti dengan keadaan ini pun, terlihat sangat sedih.

"Angel kamu jangan kemana-mana yah, mama mau ke toilet dulu sebentar. Ehh gausah deh mama mau temenin kamu aja, mama ga bisa jauh-jauh dari kamu"

Seorang pria yang sedang berdiri memperhatikan istrinya dengan mata berkaca-kaca, rahang nya mengeras seperti menahan sesuatu. Dia menunduk dan mengusap air matanya yang jatuh.

Bagaimana tidak sedih melihat wanita yang dicintai nya harus terkena gangguan metal karena kehilangan anak terakhir mereka. Dia mendekat ke sang istri yang sedang merangkul sebuah boneka yang dianggap itu adalah Angel.

"Sayang...turun yuk, kita makan bareng yang lain" ucap sang suami.

"Iyahh mas"

Pria itu menghela nafas pelan saat melihat istrinya sudah berjalan terlebih dahulu, tidak lupa dengan boneka yang dianggap Angel itu. Tiga gadis yang sudah ada dimeja makan terus memperhatikan mama nya, saat mama nya menaruh boneka di kursi yang biasa Angel duduki.

"Kenapa boneka nya di taruh di kursi Angel mah?" tanya Cia dengan polos nya, "Loh kan itu emang Angel sayang, masa Angel ga boleh duduk dikursi nya sendiri"

"Itu benda mati mah boneka bukan Angel" saut Gre.

Mendengar sautan Gre membuat dirinya langsung mendapat tatapan tajam dari papa nya "Gre..."

"Nggakk, itu Angel...dia ga mungkin ninggalin aku kan mas. Angel..Angel..."

Saat itu juga wanita paruh baya itu meracau histeris memanggil nama Angel, suaminya pun segera membawa kembali istrinya ke kamar.

"Mama kenapa kak?" tanya Zera, kedua kakanya pun menggeleng tanda mereka tidak tahu.

"Mungkin mama kangen Angel" ucap Cia, "Aku juga kangen Angel" balas Zera.

"Ini karna aku yah..."

--

"Kenapa papa panggil aku?" tanya Gre kecil.

"Aww sakit pahh" rintih Gre saat papa nya tiba-tiba mencubit lengan nya dengan keras.

Papa nya mencengkram kuat kedua pergelangan tangan Gre, dia bisa melihat wajah papa nya saat ini sangat menyeramkan. Rahang yang mengeras, mata nya yang menatap nya dengan sangat tajam.

"INI SEMUA KARNA KAMU GRECIVA"

Dilanjutkan dengan memukul tubuh Gre dengan sebuah ikat pinggang, seolah sang papa sedang menyalurkan emosi nya yang selama ini ia pendam. Terdengar suara rintihan kesakitan Gre, dia sudah menangis dan meminta sang papa untuk menghentikan ini semua.

Tanpa mereka sadar di luar pintu yang terbuka sedikit itu, ada seorang gadis kecil yang menyaksikan penyiksaan yang diterima Gre. Gadis kecil itu sudah meneteskan air mata nya saat melihat kakak pertama nya sudah menangis menahan rasa sakit.

"K-kak Gre..." gumam Zera kecil.

Ada rasa ingin masuk kedalam untuk membantu kakak nya tetapi dia sangat takut karena papa nya sangat menyeramkan saat ini. Setelah kejadian itu, Zera pikir akan terjadi sekali saja tapi ternyata tidak. Zera merasakan perubahan sikap kakak nya yang menjadi lebih diam, dan setiap malam ia selalu melihat bagaimana papa nya terus bersikap kasar pada Gre.

GREAPHYNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang