Chapter 4 (My Kids)

1.9K 150 6
                                    

“mama tidak perlu mengantarku kesekolah, aku malu” bisik Teetee saat beberapa siswa dan teman-temannya melihat kearah ibunya yang pagi ini mengantarnya kesekolah, Yim tau bahwa Teetee sekarang sudah remaja tentu saja malu tapi ia sangat ingin meng...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“mama tidak perlu mengantarku kesekolah, aku malu” bisik Teetee saat beberapa siswa dan teman-temannya melihat kearah ibunya yang pagi ini mengantarnya kesekolah, Yim tau bahwa Teetee sekarang sudah remaja tentu saja malu tapi ia sangat ingin mengantar anaknya pagi ini kesekolah seperti saat Teetee masih kecil dulu. Sebenarnya siswa-siswa itu menatap ibu Teetee dengan tatapan kagum, betapa cantiknya dia

“baiklah, belajar yang baik dan jangan pergi tanpa izin lalu langsung pulang saat pulang sekolah” Yim memperingatkan

“oke ma, bye!” jawab Teetee lalu berlari masuk kegedung sekolahnya, bertemu Kongjiro dan beberapa teman lain untuk berjalan bersama kekelas mereka

“apa ibumu selebriti? Sumpah cantik sekali” kagum teman sekelasnya saat mereka sampai dikelas

“sering-sering diantar ibumu saja Tee, ibumu lebih cantik darimu” usil Kongjiro

“ya, aku setuju, ibumu cantik tapi secantik dirimu kok” kini Latte angkat bicara

“cantik? Ibunya berdadan berlebihan” ucap Fristone yang berdiri  didepan kelas dan memandang mengejek pada Teetee

“bukankah ibumu yang menor?” heran Kongjiro kearah Fristone

“ibuku wajar berpenampilan mewah, dia punya segalanya. Tapi ibu Tee? Cantik apanya?” ejek Fristone, sebenarnya ia hanya tak terima, saat ibunya kesekolah teman-temannya tidak seantusias seperti ketika ibu Teetee yang datang, paling hanya antusias bila itu ayahnya saja

“tapi ibu Teetee benar-benar cantik seperti idol” gumam salah satu siswa dengan jujurnya

“cih, sok cantik,Tee  apa ibumu pengoda? Bukankah kau tak punya ayah? Dengan ibumu sok cantik seperti itu, terlihat seperti pelacur” ucapan Fristone membuat Teetee berjalan kearahnya dan memandangnya tajam

“gawat” panik Latte khawatir saat Teetee menarik kerah baju Fristone yang tertegun karena baru kali ini melihat sorot mata Teetee yang tajam, persis seperti sorot mata ayahnya saat marah akan sesuatu hal, kakinya bahkan refleks mundur saat Teetee menariknya

“Astaga Tee!!” seisi kelas berusaha menghentikan Teetee yang memukul Fristone berkali-kali dikelas.

.
.

Teetee dan Fristone duduk didepan meja kepala sekolah, sekarang wajah Fristone terdapat luka memar karena pukulan dari Teetee

“kau tau Tee?  Kau sudah kelewatan memukul temanmu didalam kelas!” tegur sang kepala sekolah

“dia menghina ibuku!” balas Teetee

“apapun alasannya itu tidak benar” ucap sang kepala sekolah, Fristone tersenyum kemenangan saat kepala sekolah terus membelanya

“tidak benar? Aku harus diam saja saat ibuku begitu? System pendidikan karakter macam apa ini” ucap Teetee merasa aturan tak masuk akal

“aku tau kau siswa berprestasi tapi bukan berarti kau bisa berbuat dan berbicara seenaknya”

Dad, Do You Hate Me? (TutorYim) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang