Chapter 25 (Keluarga Thomas)

1.2K 106 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

“terima kasih kau sudah datang James”

“aku akan datang bila kau mengundang Phi Net” ucap James

“kau meluangkan waktumu untuk bertemu, apa kau tak sibuk? Kulihat belakangan ini perusahaan bisnismu, juga brand fashionmu sangat terkenal dan terpajang dimana-mana”

“terima kasih phi Net, itu semua karena kau yang selalu mendukungku melakukan apapun yang aku inginkan”

“kau tau James, walau kita berpisah tapi aku tidak pernah menyesal bisa mengenalmu dan bisa memiliki Thomas karenamu”

“apa yang harus disesali phi Net? tidak ada hal yang disesali dengan perasaan kita yang dulu, saat itu kita masih terlalu muda dan hanya memikirkan percintaan dan aku belum memikirkan masa depanku sendiri. Soal Thomas? aku merindukannya tapi aku tak tau bagaimana menghadapinya, dan maaf meninggalkanmu padanya, kau pasti sangat kesulitan”

“ya kau benar, dia sudah remaja dan mulai memberontak, aku mulai sulit mengaturnya” keluh Net

“mana dia? Bukankah kau bilang dia akan datang?” tanya James

“dia mungkin akan segera datang” jawab Net dan benar saja, Thomas masuk kedalam restoran dan menghampirinya, ia bisa melihat ibunya disana dan ia sangat merindukannya

“mama!” James berdiri dan langsung menerima pelukan anaknya

“kau sudah tumbuh besar sekarang”

“mama kemana saja? Kenapa mama tak pernah menemuiku?” tanya Thomas

“duduklah dulu, kau harus mendengar banyak hal” James mendudukan Thomas, segala sesuatu harus dibicarakan dengan tenang

“aku selalu melihatmu nak, hanya saja tak tau harus muncul bagaiamana sedangkan kau masih kecil untuk memahami masalah ini, bukan berarti tidak mengiginkanmu, bisa saja aku egois dan membawamu, tapi lebih baik kau dengan ayahmu. Dengan ayahmu kau akan aman dan dilindungi olehnya” ucap James menyentuh jemari Thomas, dulu jemari itu sangat kecil dan selalu mengenggam jemarinya, dan sekarang anaknya sudah tumbuh dewasa, James berusaha menahan tangisnya, ia sangat merindukannya, hal ia takutkan bertemu dengan Thomas adalah ia takut dikalahkan oleh perasaannya dan egois merebutnya

“bisakah kau pahami, kami berpisah dengan baik-baik, sampai sekarang hubungan kami masih baik walau tanpa ikatan seperti dulu, tidak ada pertengkaran” jelas Net

“tapi kenapa? Aku sama sekali tidak mengerti kenapa kalian berpisah? Apa kelahiranku tanpa cinta sama sekali?” tanya Thomas melihat mereka berdua

“tentu saja kau lahir karena cinta, kami saling mencintai hingga kau terlahir, tapi kau harus pahami, dalam hubungan tidak selamanya hanya membicarakan soal percintaan. Ada kalanya hubungan harus berakhir karena tidak sejalan atau karena memiliki tujuan berbeda bukan karena saling membenci. Bila bersama akan semakin melaukai Karena memiliki tujuan berbeda, sebelum itu terjadi maka kita harus mengambil keputusan yang bijak” jelas James memberikan pengertian padanya

Dad, Do You Hate Me? (TutorYim) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang