• Peneliti

5.6K 79 3
                                    

votment nya kaka!

••••

Jaemin membuka matanya perlahan. dia berada di ruangan yang tidak asing baginya, ah dia ingat.. Lee Jeno peneliti brengsek itu menyuntikkan cairan percobaan padanya, Jaemin tidak tahu itu cairan apa, tapi yang pasti Jeno mengatakan bahwa dia akan bertangung jawab segera atas perbuatan nya itu.

"sudah bangun rupanya." Jaemin segera menoleh ke arah sumber suara dan menatap sinis ke arah Jeno.

"aku akan bertanggung jawab Jaemin, kau tenang saja. sekarang usia kandungan mu sudah mencapai 1 bulan, dijaga baik baik. itu adalah penelitian ku yang kesekian kali nya, ini berhasil! dan aku akan bertanggung jawab atas itu, karena anak yang kau kandung sekarang itu adalah anakku." Jaemin tambah menatap sinis ke arah Jeno, dia masih mencerna semuanya. hamil? bagaimana bisa.

"kau gila!"

"ya aku memang gila. ini demi man dapatkan mu cantik." Jeno mencium bibir Jaemin dan Jaemin tidak bisa memberontak badannya masih lemas.

"brengsek!" umpat Jaemin.

"terserah."

6 bulan kemudian

Jaemin saat ini sedang merintih kesakitan di kamar nya, entah kenapa tapi dia tidak bisa meredakan sakit nya, perut nya itu semakin lama semakin mengeras.

cklek!

pintu kamar terbuka dan menampilkan Jeno disana. Jaemin menoleh dengan nafas terengah engah nya, dia belum pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya, ini sakit yang baru pertama kali Jaemin rasakan seumur hidupnya dan ini sangat sangat sakit.

"sudah mau melahirkan?" tanya Jeno.

"gila!! kau benar benar gila! aku hamil 3 bayi kembar dan usia kandungan ku baru memasukki bulan ketujuh dan ini pun belum bulannya untuk melahirkan." sarkas Jaemin sembari membenarkan posisinya.

"tenang saja, kau kan sudah menikah denganku, aku bilang aku akan bertanggung jawab bukan?" ya memang benar, sejak Jaemin dinyatakan hamil saat itu. peneliti Jeno berhasil, Jeno segera menyiapkan resepsi pernikahan untuk mereka. Dan apa boleh buat? jika Jaemin menolak pun dia akan hidup sengsara dengan ke tiga anak kembarnya itu.

"arghhh! terserah kau saja sekarang tolong aku!" Jeno terkekeh pelan dan sudah siap dengan posisinya, dia membantu memegang paha Jaemin agar tidak merapat, Jaemin itu susah sekali diatur, dia terus merapatkan kakinya karena tidak tahan dengan sakitnya, dia terus mengeluh dan mengeluh pada Jeno, untung saja Jeno sabar. ini pun salah Jeno karena Jeno menjadikan Jaemin bahan percobaannya padahal umur Jaemin masih sangat muda untuk hamil.

Jaemin menggelengkan kepalanya dan berguling kesana kemari, Jeno terus menenangkan Jaemin agar bersikap tenang sebelum pembukaannya lengkap, tapi tetap saja Jaemin tidak bisa diam.

"arkhhhh, kau tidak merasakan apa yang aku rasakan! jangan banyak mengomel!" omel Jaemin sembari meremas bantal nya.

"astaga sudah ku bilang diam Jaemin!!! atau kau akan pendarahan!" bentak Jeno.

Jaemin terdiam karena bentakkan dari Jeno, dia berusaha menahan sakitnya sembari terus meringis, Jaemin meremas kuat selimut yang menyelimuti tubuhnya, Jeno menghela nafas nya kasar, dia mengusap usap perut Jaemin yang terasa sangat keras itu.

"aku menemukan obat untuk kau melahirkan dengan cepat, kau mau meminumnya?"

"tidak! aku tidak mau meminum obat obatan mu itu, jika gagal bagaimana? percobaan mu lah yang membuatku seperti ini-akhh sakit.." Jaemin mengatur nafasnya yang semakin lama semakin berat, kakinya pun menegang entah karena apa.

Male birth scene | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang