35

408 24 0
                                    

Tidak butuh waktu yang lama bagi Beatrice dan Maria untuk mempertanyakan hubunganku dan Kaigan. Ketika malam hari kami berkumpul di tepi pantai, selagi Axe memetik gitar, Beatrice dan Maria menghampiriku.

"Aku pikir kau membenci Kaigan," ujar Maria.

"Kau sampai pindah ke Oregon untuk menghindarinya," tambah Beatrice.

"Bagaimana aku mengatakannya? Ini soal hati, jadi sedikit tidak masuk akal." Aku tertawa.

"Bukannya aku ingin kau berpisah darinya, tapi kau tahu seperti apa Kaigan. Kau akan terus menjadi Kim Hana untuknya. Apa itu membuatmu nyaman?"

Aku tersenyum ke arah Kaigan yang sedang memandang padaku. Wajahnya langsung cemberut.

"Joana," tegur Beatrice.

"Kau masih menyukai Kaigan. Aku tahu, Beth. Pasti tidak menyenangkan melihat pria yang kau sukai bersama temanmu. Ah, mungkin aku bukan temanmu. Tetap saja aku tahu apa yang kau rasakan."

"Apa yang kau katakan?" Maria meninggikan suaranya.

"Sudahlah, aku bertemu banyak orang yang memandangku sebagai Kim Hana. Jadi kalian tidak perlu menyembunyikannya."

"Kau pasti mendengarnya saat aku mabuk. Itu tidak bisa menjelaskan semuanya."

"Aku tidak akan membicarakannya lagi. Aku tidak peduli jika kau menyukai Kaigan. Jika memang kalian bisa bersama, silahkan saja."

Malam ini berkahir dengan suasana yang tidak mengenakkan. Meski begitu aku telah belajar untuk berdamai dengan keadaan. Beginilah yang seharusnya terjadi. Aku tidak bisa mengubah apapun, terutama tentang wajahku yang mirip dengan Kim Hana. Kebencian yang masih mengambang tersebut pun pada akhirnya tidak berguna. Kehidupan terus berjalan dan perlahan mereka melupakannya.

***

Aku mengunjungi rumah Dad pada hari berikutnya. Melepaskan diri dari pesta terakhir, karena aku telah kehilangan minat. Kaigan bersikeras mengantarku dan aku tidak bisa melakukan apapun. Jadi aku membiarkannya mengemudi menuju rumah Dad.

Perjalanan cukup panjang. Di antara lalu lintas kendaraan dan lampu-lampu yang menyala, aku mengingat Jean.

"Joana, aku tidak bisa melakukan apapun. Aku bersalah dan semuanya telah terjadi. Kau bisa membenciku selamanya. Kita bisa tidak saling berbicara, tapi itu juga tidak menguntungkan untukmu."

Aku cukup kaget, karena Jean akhirnya membicarakan perbuatannya.

"Kalau begitu katakan apa yang menguntungkan untukku?"

"Aku tidak tahu, tapi jika kau berharap aku akan menjadi teman yang baik. Aku akan berusaha sekarang dengan serius. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."

"Sekarang di matamu aku siapa? Kim Hana atau Joana Malik Richard?"

"Kau berbeda dengan Kim Hana. Dia tidak seberani ini. Meskipun, ya, wajah kalian terlihat mirip, tetapi aku tahu kau bukan dia. Aku hanya ingin Kaigan merasakan kehilangan sekali lagi."

"Kim Hana jelas sangat berharga untukmu."

"Kaigan tidak pernah serius memperhatikan Kim Hana. Aku berharap Kaigan menyesalinya, karena, ya, aku pikir itu impas dengan apa yang Kim Hana dapatkan. Maafkan aku."

"Aku tidak bisa membencimu, Jean. Sejak awal aku tahu kau tidak menyukaiku, jadi itu bukan hal mengejutkan."

Jean menarik tanganku dan meletakkan selembar undangan. "Aku mengadakan pembukaan galeri pertamaku. Kau bisa datang jika mau."

Desire |18+ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang