[Bl End]Ribuan orang ini menganggapku tidak pantas

Bab 14

*＊✿❀　❀✿＊*

　　Su Xingyao mengalami demam.

　　Dalam proses NG dan direndam dalam air berulang kali, bungkus plastik medis yang sebelumnya dibungkusnya untuk dirinya sendiri telah basah kuyup dan terlepas, serta luka di sekujur tubuhnya terkontaminasi air sungai, kini tertular dan meradang.

　　Para kru memberinya perawatan segera, namun beberapa jam kemudian, dia masih belum menunjukkan tanda-tanda bangun.

　　Para kru memiliki hal lain yang harus dilakukan. Setelah mengetahui dari dokter bahwa Su Xingyao selamat, mereka meninggalkan rumah sakit satu demi satu.

　　Pada akhirnya, hanya Qin Mingchuan yang tersisa di bangsal.

　　Shen Huaixi menjawab panggilan Jiang Zihang di luar, sementara Xiaoyu dipanggil untuk tidur di sofa di luar bangsal VIP.

　　Xiaoyu sangat mengkhawatirkan Su Xingyao, dan sebenarnya ingin berada di sisinya untuk menjaganya.

　　Tapi Qin Mingchuan adalah investor dalam "Bunga Jatuh di Kaca" dan bos agensi Su Xingyao.

　　Sebagai pekerja migran cilik, betapapun khawatirnya dia terhadap Su Xingyao, dia tidak berani berkata apa-apa, dia hanya bisa duduk di sofa dengan cemas dan cemas, menunggu Su Xingyao bangun.

　　Setengah jam berlalu, dan bahkan Xiaoyu pun tertidur. Tidak ada suara di bangsal, dan tiba-tiba menjadi sepi.

　　Qin Mingchuan berjalan ke sisi Su Xingyao dan berpikir keras setelah melihat pipi kurusnya.

　　Dia dan Su Xingyao memiliki pertunangan nominal, tetapi mereka sudah lama tidak bertemu satu sama lain.

　　Sebenarnya, sejak dia menyadari bahwa Su Xingyao ingin menggunakan kontrak pernikahan yang dibuat oleh orang tuanya sebagai lelucon untuk menargetkan Shen Huaixi, dia tidak pernah berbicara dengannya dengan benar.

　　Namun saat ini, menyaksikan satu sama lain mengantuk, kenangan mereka berdua di sekolah menengah mulai muncul kembali sedikit demi sedikit secara tidak sengaja.

　　Saat itu, hanya ada tembok antara sekolah bangsawan tempat dia bersekolah dan Sekolah Menengah No. 1 tempat Su Xingyao bersekolah.

　　Setiap hari, dia akan mengenakan seragam dan kartu pelajar Sekolah Menengah No. 1 yang dipinjam, berpura-pura menjadi siswa Sekolah Menengah No. 1, dan berjalan ke pintu kelas Su Xingyao untuk menunggunya belajar di malam hari.

　　Ketika Su Xingyao berada di kelas pendidikan jasmani, dia sengaja membolos dan ikut bermain basket bersamanya.

　　Ketika orang lain naik ke panggung untuk menerima penghargaan setelah mengikuti ujian kelas satu, dia akan sangat bangga dan mengajak saudaranya untuk duduk di tembok tinggi taman bermain dan memimpin dengan bertepuk tangan.

　　Dan setiap kali dia melakukan sesuatu yang dianggap "luar biasa" oleh orang biasa, Su Xingyao akan selalu menatapnya dengan tenang sambil tersenyum, matanya cerah.

　　Sama seperti saat pertama kali dia melihat pria ini di rumah sepupunya beberapa tahun lalu.

　　Anak laki-laki tampan dan langsing itu sedang mengajari sepupunya dengan suara pelan di sore hari, dan hangatnya sinar matahari membentangkan bayangan langsingnya sangat panjang.

　　Saat itu, ia sedang berkonsentrasi membantu sepupunya mengerjakan pekerjaan rumah, ketika tiba-tiba ia diganggu oleh orang asing seperti dirinya, ia tidak menyalahkan atau terkejut.