[Bl End]Ribuan orang ini menganggapku tidak pantas

Bab 134

*＊✿❀　❀✿＊*

　　Karena tidak ada yang bisa memastikan audisinya akan sukses.

　　Kemudian, ketika dia tidak bisa tidur di malam hari, dia memikirkan kalimat ini berulang kali sebelum dia menemukan apa yang salah.

　　Kalimat ini diucapkan kepadanya yang kemudian menjadi sukses.

　　Begitu pula jika dia gagal dalam audisi saat itu.

　　Su Xingyao berharap dia tidak menghadapinya sendirian di malam berangin dan bersalju itu.

　　Dia akan menemaninya dengan tegas pada saat pertama.

　　Memikirkan masa lalu, Fu Qingyan menuang segelas anggur untuk dirinya sendiri.

　　Foto di tangannya yang diambil saat audisi diberikan kepadanya oleh Su Xingyao sebelum perjalanan kelulusan.

　　Mengetahui bahwa dia akan resmi bergabung dengan grup dalam sebulan, Su Xingyao menemukan toko untuk mengembangkan foto mereka dan menyerahkannya kepadanya.

　　"Aktor masa depan Fu, demi persahabatan revolusioner kita, ingatlah untuk menandatangani namamu terlebih dahulu."

　　Fu Qingyan membalik foto itu.

　　Ada tanda tangan di bagian belakang.

　　Bukan font kursif yang didesain sekarang, melainkan sebuah nama yang ditulis dengan cermat dan cermat, coretan demi coretan.

　　Dan di tengah tanda tangan ini, karakter jelas Fu Qingyan, ada celah panjang di tengahnya.

　　Foto ini dirobeknya menjadi dua enam tahun lalu.

　　Sama seperti selalu ada celah yang tidak dapat disembuhkan antara dia dan Su Xingyao.

　　Fu Qingyan tidak tahu seberapa banyak dia minum, atau kapan dia tertidur.

　　Dalam mimpinya, ia tidak pernah tidur nyenyak, memimpikan api berulang kali.

　　Berbaring di tempat tidur, dia dengan jelas tahu bahwa ada api yang berkobar di sekelilingnya.

　　Namun dia hanya bisa dipaksa untuk tetap di tempatnya, tidak bisa bergerak.

　　Api tanpa ampun mendekat, membakar tubuhnya sedikit demi sedikit, tapi kepalanya sangat pusing sehingga dia tidak punya kekuatan untuk melawan.

　　Fu Qingyan memperingatkan dirinya sendiri untuk tidak tertidur dan mencari cara untuk melarikan diri, jika tidak, dia pasti akan berakhir di sini.

　　Dia belum menjalankan peran barunya, dan hidupnya baru saja dimulai...

　　Dahi Fu Qingyan dipenuhi keringat dingin.

　　Meski ia tahu dirinya sedang dalam mimpi, namun rasa putus asa dan kenyataan berada di ambang kematian namun tak mampu berbuat apa-apa membuatnya terengah-engah.

　　Api mendekat dan segala sesuatu di ruangan itu mulai terbakar.

　　Ada rasa sakit yang tumpul di lengan kirinya, dan dagingnya mengeluarkan suara mendesis setelah dibakar...