Bab 152

2.3K 228 10
                                    

**✿❀ ❀✿**

  Terutama kakinya...melilit satu sama lain dalam posisi yang sangat ambigu.

  Sangat ambigu...

  Melalui piyamanya, dia dapat dengan jelas merasakan reaksi fisiologis besar orang lain di pagi hari...

  Merasakan panas seperti itu, telinga Su Xingyao langsung memerah.

  Pikirannya sangat kacau sehingga dia tidak dapat memahami bahwa ketika dia pergi tidur tadi malam, dia dan Lu Jiuxu tidur di selimut yang sama.

  Apa sekarang...

  Su Xingyao menatap selimut yang dia tendang ke ujung tempat tidur pada suatu saat. Dia tiba-tiba berpikir bahwa dia merasa sedikit kedinginan ketika dia tidur sampai tengah malam tadi malam, dan kemudian bermimpi bahwa Lu Jiuxu memberinya boneka panda. .

  Dia merasa boneka itu sangat nyaman untuk dipegang, jadi dia memegang erat boneka itu di pelukannya...

  Dalam mimpinya saat itu, ia bahkan bergumam tentang betapa boneka ini masih hangat.

  Ternyata yang dipegangnya bukanlah boneka, melainkan...

  Lu Jiuxu!

  Menghadapi pemandangan yang memalukan begitu dia bangun, Su Xingyao benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapinya, jadi dia hanya bisa tersipu dan dengan lembut menjauhkan tangannya.

  Namun, ketika ia mencoba mencari cara untuk menarik kembali kakinya yang terjerat dengan kaki lawan tanpa ada yang menyadarinya, latihan itu terlalu sulit, dan selama beraksi, ia berhasil membangunkan orang-orang di sekitarnya.

  Tubuh Su Xingyao segera membeku di tempatnya, dan dia berkata dengan datar dan canggung, "Maaf membangunkanmu."

  "Tidak apa-apa."

  Suara Lu Jiuxu terdengar sedikit mengantuk dan malas seolah dia baru saja bangun tidur.

  Namun dua detik kemudian, dia seperti merasakan hangatnya kulit di antara kedua kakinya, dan seluruh tubuhnya membeku.

  Bahkan napasnya terasa agak berat.

  Wajah Su Xingyao menjadi lebih merah dan dia dengan cepat menarik kakinya kembali.

  "Maaf, sepertinya aku sudah melepaskan selimutnya saat aku tidur tadi malam..."

  “Aku… aku akan bangun dulu.”

  Lu Jiuxu sepertinya tidak bereaksi, butuh beberapa detik sebelum dia mengeluarkan kata "Ya".

  Suaranya masih keras dan sangat serak.

  Su Xingyao berdiri dengan cepat.

  Tapi ketika dia bangun, matanya secara tidak sengaja tertuju pada leher Lu Jiuxu.

  Kemudian dia menemukan bahwa kulit putih orang lain bersinar dengan sedikit rona merah, sama seperti miliknya.

  …

[Bl End]Ribuan orang ini menganggapku tidak pantasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang