Bab 28

1.1K 91 15
                                    

pagi hari pun tiba. kini Greshan family sedang melakukan kegiatan sarapan mereka dengan 2 hal yang sedang terjadi. seperti sekarang, Gracio sedang merajuk karna Shani tak menepati ucapannya jika ia akan di beri jatah. dan Indira yang khawatir karna Amanda tak memberi kabar dari semalam hingga saat ini mereka sedang sarapan

"udahlah dek jangan terlalu di fikirin, kamu lagi hamil loh" ucap Satria sembari melihat Indira yang hanya mengaduk aduk makanannya

"iyaa sayang, jangan terlalu di fikirin ya. makan dulu, nanti kita minta papa buat cek apakah Amanda sudah di hotel atau belum" timpal Shani, indira pun mengangguk lalu menghabisi makanannya

sedangkan Gracio, ia makan dengan wajah yang di tekuk. karna perasaan kesal bahwa tak ada orang yang menyadarinya atau membujuknya. ia pun memutuskan untuk bangkit dari duduknya lalu pergi entah kemana

"kemana mas?" Gracio tak menggubris pertanyaan Shani. ia tetap jalan yang entah kemana tujuannya

"ayah ngambek bun?" tanya Satria lalu di angguki Shani

"hadehh, yauda nanti satria bujuk deh. sekalian mintain cek Amanda di hotel" ucapnya lalu tak berselang lama sarapannya pun habis, ia pun pamit kepada Shani untuk menyusul Gracio





sedangkan di tempat lain, Amanda sedang tertidur nyenyak  hingga melupakan bahwa istri dan orang tuanya mengkhawatirkan kabar dari dirinya

tak berselang lama Amanda pun bangun dari tidurnya, ia pun bergegas melepaskan sepatunya lalu pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih. ya Amanda tidur menggunakan sepatu, bahkan barang barang yang ia bawa pun belum ada yang ia kemasi

setelah selesai mandi, Amanda langsung memakai pakaian kantornya, lalu membereskan barang barangnya. namun ketika ia melihat handphone miliknya, dengan refleks ia menepuk jidatnya

"aduh, lupa ngabarin ayang sama mertua lagi. gimana ya, masa gue bilang kalo ketiduran. gapapa kalo bunda, coba nanti ayang gue marah lagi nyangkanya udah ngelupain dia" molognya sembari terus merutuki kebodohannya

tak mau berlama lama, ia pun membuka handphone miliknya. dan benar saja, puluhan bahkan sampir seratus panggilan dari Indira dan orang tua maupun mertuanya tak terangkat olehnya. dengan perasaan gugup, ia pun menelpon Indira

"halo sayang. kamu gapapa kan? kamu gaada luka kan? kemarin aku telpon kamu tapi kamu ga angkat aku, bahkan bunda Shani sama mama Cindy pun ga kamu angkat. kamu gapapa kan? kamu aman kan?"

Amanda yang mendapat pertanyaan seperti itupun diam sejenak lalu kembali merutuki kebodohannya. apalagi sekarang Shani dan Indira sudah memanggil manggil namanya di telpon itu

"emm sayang, aku gapapa ko. maaf ya kemarin aku ga angkat telpon kamu, kemarin aku langsung tidur dan lupa ngabarin kalian. maafin aku" dengan perasaan gugup Amanda mengucapkan itu

"kamu udah lupain aku? kamu jahat man, aku semalam nungguin kabar kamu tapi kamunya Malah lupain aku hiks. mamu jahat hiks, pasti hiks kamu udah dapet yang baru disana hiks"

benar saja tebakan dirinya, istrinya pasti marah atau pundung. namun ini lebih parah, karena istrinya tengah menangis karna dirinya lupa memberi kabar

"engga git-"

"aelah, belum juga ngejelasin udah di matiin aja. ni pasti gara gara semalam makna roti rasa coklat nih jadinya ngantuk ga ketahan" gerutunya kesal. memang benar sebelum Amanda sampai di hotel, lebih dulu mampir ke sebuah warung dan membeli satu buah roti rasa coklat dengan sebuah minuman dingin

"yauda lah gua ketemu yang jual tanah dulu aja, ntar bujuk ayang lagi" setelah mengucapkan itu, aran pun pergi ke cafe yang ia janjikan untuk bertemu dengan orang tersebut


setelah sampai di cafe. ia pun mencari orang yang akan ia temui, namun ketika ia melihat kearah meja pojok. dirinya melihat seseorang yang pernah berpengaruh di dirinya, ia pun mematung sebentar

"itu beneran kamu?" ucap Amanda dalam hati

ketika Amanda sedang memperhatikan orang tersebut, handphone miliknya bergetar. dan ternyata yang menelpon adalah orang pemilik tanah yang sekarang akan ia temui

ia pun mengangkat telpon itu, betapa terkejutnya dia ketika melihat orang yang ia perhatikan sama sama mengangkat handphonenya seperti sedang menghubungi seseorang

"halo pak. saya sudah di cafe, saya berada di meja yang di pojok kanan, maaf. bapa dimana ya?"

Amanda mematung. pasalnya meja yang orang itu ucapkan adalah meja dari orang yang sedari tadi ia perhatikan, tanpa berfikir lama Amanda pun menghampiri orang itu dengan perasaan yang gugup

"permisi" ucap nya

orang itupun menatap kearah Amanda lalu diam mematung. terkejut, sakit hati, dan senang. itulah yang sedang Amanda rasakan saat ini

"man? ini kamu kan?" tanya orang itu

Amanda pun duduk di kursi yang mengarahkan berlawanan dengan orang itu

"iya sel, ini aku" jawab Amanda canggung. orang itu adalah Gisella Putri Mahardika, dia adalah orang yang cukup berpengaruh untuk Amanda pada saat dulu

"man, aku ga nyangka kita ketemu di sini, dan di suasana seperti ini. kamu gimana kabarnya?" tanya gisel

Amanda diam sejenak. perasaannya masih campur aduk saat ini, ia pun memberanikan untuk menjawab pertanyaan gisel

"aku baik sel, kamu gimana?"

"aku juga baik. sekarang gimana? udah punya pacar? pasti dong kamu ganteng gini"

Amanda pun terkekeh lalu mengangguk "yaa sekarang udah punya istri, dan istri aku lagi nganduk 8bulan setengah. bentar lagi lahiran"

entah mengapa gisel merakan hatinya teriris, mungkin ini adalah efek bahwa dirinya memang tak bisa melupakan Amanda

"kamu sendiri gimana sama suami kamu?" tanya Amanda. bukannya menjawab gisel malah menunduk

"aku cerai man. ketika anak aku lahir, dia ninggalin aku dan sampai sekarang aku ngurus anak aku sendirian" jawaban gisel mampu membuat Amanda terdiam

"man aku minta maaf dulu aku-" "udah jangan di bahas. jadi gimana tanah yang mau kamu jual? aku pengen lihat surat suratnya, dan kalo boleh sembari jelasin bagaimana kondisi tanah itu, seperti luas dan kondisinya" potong Amanda, gisel pun mengangguk lalu memberikan sertifikat tanah miliknya. lalu menceritakan kondisi tanahnya seperti yang Amanda minta








di sisi lain, Indira sedang khawatir pasalnya Amanda kembali hilang kabar. namun untung saja Gracio mengirim jim bodyguard nya untuk memantau Amanda selama di bandung, namun baru saja hari pertama ia disana. Gracio mendapati kabar jika Amanda sedang bertemu dengan seorang wanita

Indira yang mendengar itu pun menangis, namun hatinya kembali hangat karna Jim mengabari Gracio kalo Amanda bertemu dengan seorang wanita dan kini terlihat mereka sedang teransaksi, Jim pun mengirimkan foto Amanda saat ini

dan benar saja. Amanda sedang membaca suatu sertifikat dan gisel sedang berbicara layaknya menjelaskan sesuatu

"syukurlah ternyata fikiran aku yang buruk tentang kamu itu ternyata salah" gumam Indira

"inget anak istri man. aku harap kamu ga balik lagi ke dia" gumam Shani. Shani tau betul siapa wanita itu karena dirinya pernah di kasih tau oleh Cindy




































































































































Hai Gais

kemarin author gabisa up, jadinya sekadang aja nih. banyak yang minta soalnya hehe

Jangan Lupa Vote

SEE YOU!!

Troublemaker Girl And Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang