Bab 9

1.9K 122 1
                                    

Jinan dan Cindy sudah sampai di rumah grashan yang tanpa Amanda, Amanda tidak mau kerumah grashan karna tak ingin bertemu dengan Indira. Jinan pun langsung memencat bel rumah itu. tak butuh waktu lama, pintu terbuka dan menampakan shani "eh Cindy udah lama ga ketemu" ucap Shani sembari memeluk Cindy yang dibalas pelukannya oleh Cindy

Gracio pun keluar dan terkejut melihat siapa yang datang "eh bro Dah lama ga ketemu kita" ucap Gracio lalu memeluk Jinan, Jinan pun membalas pelukan Gracio "yoi bro, kangen banget gua gilaa" ucap Jinan

"eh ayo masuk masuk" ucap Gracio lalu merangkul sahabatnya itu

kini mereka sudah berada di ruang tamu Gracio pun memanggil kedua anak mereka "Indira, Satria kenalin ini om Jinan dan tante Cindy mereka orang tua dari Amanda yang kemarin kemarin kesini" ucap Gracio, Satria dan indira pun menyalimi Jinan dan Cindy "wah satria udah gede yah udah ganteng sekarang" ucap Cindy memuji Satria "indira juga loh mah sekarang udah cantik" ucap jinan

mereka pun mengobrol bersama sampai di iringi canda tawa, ketika mereka sedang asik mengobrol. Jinan teringat ingin mengobrol kan bahwa Amanda dan Indira tengah pacaran dan sudah putus karna suatu kesalah pahaman (mungkin?)

"ah cio, ada yang mau gue obrolin berdua" ucap Jinan "boleh boleh ayo di belakang aja sekalian sebat sebat Kita haha" jawab Gracio lalu mereka pun keluar rumah

kini Gracio dan Jinan sudah berada di luar rumah "ngomongin aja nan?" tanya Gracio

"lu udah tau? anak lu sama anak gua amanda pacaran sama anak lu Indira" ucap Jinan

"pacaran? Indira ga bilang bilang kalo dia punya pacar" jawab Gracio

"hufft, mereka udah putus gre" ucap Jinan

"putus? gara gara apa?" tanya Gracio

"kemarin Amanda ngeliat anak lu di jemput sama cowo, dia bilang si di jemput ga masalah. tapi katanya yang bikin sakit hati itu yang jemputnya adalah cowo yang pernah Indira suka dan Indira sama tu cowo di perlakuin sangat romantis sama si cowo itu" ucap Jinan menjelaskan alasan Amanda dan Indira putus

"karna itu? bukannya itu salah faham ya nan?" ucap Gracio

"gua juga mikirnya gitu, tapi katanya Indira jadian sama Amanda karna suatu kejadian, dan Amanda berfikir bahwa Indira masih menyukai si cowo itu" ucap Jinan

"kejadian? kejadian apa nan?" tanya Gracio

"nah itu, gua gatau Amanda ga bilang kejadian apa" ucap Jinan berbohong yang padahal ia tahu bahwa Jinan mengetahui bahwa kejadiannya adalah Indira di lecehkan dan hampir di perkosa

"nama cowonya siapa nan?" tanya Gracio

"Zee kalo gasalah?" ucap Jinan, Gracio pun hanya mengangguk, handphone Jinan pun berbunyi menandakan ada yang meneleponnya

"bentar gua angkat telpon dulu" ucap Jinan lalu pergi sedikit menjauh dari Gracio

ketika Jinan menjauh, Gracio memikirkan kejadian apa yang menimpa anaknya yaitu indira, dan mengapa Indira bisa menerima Amanda jika dirinya tak mempunyai rasa sayang maupun cinta pada Amanda

"waduh gre, gue ada ketemu sama client nih gue harus balik" ucap Jinan yang sudah kembali

"oh yauda yuk gua anter" ucap Gracio


"Cin, kita pulang yuk, aku ada ketemu sama client nih" ucap Jinan kepada Cindy

"oh oke ayo" ucap Cindy lalu beranjak keluar dan di hantar oleh Shani, sebelum merka keluar, mereka terlebih dahulu berpamitan kepada Gracio Indira juga satria

setelah Jinan dan Cindy keluar, Indira pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya, namun baru saja ia melangkah dirinya dipanggil oleh ayahnya "Indira, bisa ayah bicara sama kamu?" tanya Gracio, Indira yang mendengar itupun mengangguk lalu kembali duduk di sofa

"kamu kemarin kemarin pacaran sama Amanda?" tanya Gracio, Indira yang mendengar itu sedikit terkejut lalu mengangguk

"alasan kamu putus sama dia karna kamu di jemput sama zee kan?" tanya Gracio kembali, Indira yang mendengar itu terheran darimana ayahnya bisa tahu hubungan dirinya dan amanda juga alasan mereka berdua putus

"kamu masih ada rasa sama Zee?" tanya jinan kembali, Indira pun menggeleng yakin

"lalu kenapa kemarin kamu mau di jemput oleh zee padahal kamu punya pacar yaitu Amanda" ucap Gracio

"I-Indira ada piket yah, Indira takut Amanda terlalu pagi jemput Indira" ucap Indira berbohong

Gracio yang mengetahui bahwa anaknya tengah berbohong pun kembali bertanya "Indira, ayah pernah kamu berbohong?" tanya Gracio, Indira pun menggeleng "kalo gitu, coba kamu bicara jujur" ucap Gracio

*btw disana ada Satria dan Shani, tapi mereka hanya menyimak obrolan ayah dan anak itu

"Z-zee bilang ada yang mau di omongin s-sama Indira yah" ucap Indira gugup "omongin apa?" tanya Gracio

"d-dia minta maaf soal kejadian waktu itu, dan dia juga udah tau kalo Amanda dan Indira pacaran, dia pengen jadi temen biasa aja sama Indira" ucap Indira menjelaskan alasan zee menjemputnya

"kejadian apa? bisa kasih tau ayah?" tanya Gracio

"t-tapi ayah jangan marah" ucap Indira menunduk "ayah bakal marah kalo Indira bohongin ayah lagi" balas Gracio

"I-Indira waktu itu hampir di perkosa, sama dia, dan Amanda datang bantuin Indira juga gagalin niat zee buat perkosa Indira" ucap Indira menunduk, dirinya sungguh takut ayahnya marah

Gracio, Shani dan Satria sungguh terkejut "ko ga bilang sama Abang?" ucap Satria tegas dan sudah beranjak dari duduknya, dirinya tak terima adiknya yang ia sayangi hampir di lecehkan oleh orang lain

"Satria, tenang yah lagi pula kan udah di bantu sama Amanda" ucap Gracio, Satria yang mendengar itu kembali duduk meski dirinya masih emosi

"ayah disini ga maksa kamu buat balikan sama Amanda atau jauhin Zee, tapi ayah pengen kamu jelasin semuanya sama Amanda agar gaada ketidak salah fahaman antara kamu sama dia, kamu masih sayang sama Amanda kan?" tanya Gracio "m-masih yah" ucap Indira lirih

"besok ayah bakal ajak Jinan dan Cindy makan malam dirumah kita, dan jika Amanda ikut. kamu omongin semuanya sama Amanda, minta maaf sama dia" ucap Gracio lalu beranjak meninggalkan ruang tamu

Indira hanya bisa menangis dan bergumam meminta maaf, Shani yang melihat itu tidak tega, ia pun memeluk anak bungsunya "udah sayang, besok kamu minta maaf sama Amanda yah? kalo bisa kamu perbaiki hubungan kamu sama dia" ucap Shani, Indira yang mendengar pun mengangguk sembari menangis di dekapan Shani































































































Haiiii

Segini dulu yaaa, btw kalian lebih sudah banyak konfliknya atau banyak bucin nya? atau setengah setengah?

Jangan Lupa Vote

SEE YOU!!

Troublemaker Girl And Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang