Bab 29

894 43 3
                                    

ke esokan harinya, Amanda pun melakukan pekerjaannya kembali. yaitu sesudah deal tentang tanah, kini ia akan mensurvei lokasi secara langsung dengan gisel

jika kalian tanya "amanda kebandung sendiri atau ada yang nemenin" jawabannya dia ke bandung sendiri dan tak di temani oleh siapapun, orang kantor maupun teman atau kerabat. karna pembuatan cafe ini diluar bisnis kantornya. jadinya ia melakukannya sendiri, ibaratnya membuat bisnis bari yang di mulai dari nol

amanda yang sudah siap dengan pakaiannya pun segera bergegas untuk menuju ke lokasi yang di beritahu oleh gisel. lokasi tanah yang akan di buat menjadi sebuah cafe/tempat nongkrong

kini Amanda sudah sampai di Lokasi tersebut, ia pun turun dari mobilnya dan menghampiri gisel yang sedang mengobrol dengan seseorang yang sepertinya orang yang menemaninya untuk bertemu dengan Amanda

"sel" panggil Amanda, gisel dan temannya pun menoleh

"oh kamu baru sampai?" Amanda pun mengangguk

"oh iya kenalin ini temen aku namanya elin. dia bisa bantu kamu buat pembangunan nanti" ucap gisel memperkenalkan temannya

"mandor maksudnya? atau gimana?" tanya amanda

gisel pun terkekeh "hehe nah iya itu mandor maksud aku" jawabnya dan Amanda pun mengangguk

"yasudah yu liat liat dulu tanahnya, dan tolong di jelaskan kembali bagaimana kondisinya" ucap Amanda lalu gisel pun mengangguk

mereka pun mengobrol di suatu stand yang sudah di siapkan oleh gisel untuk mereka beristirahat atau mengobrol sejenak

sedangkan di kejauhan. ada seseorang yang memperhatikan mereka, siapa lagi jika bukan jim. orang suruhan gito. tak hanya memantau, jim juga bisa mendengar obrolan mereka yang dimana, ternyata Amanda sedang mencari mandor dan tukang untuk pembangunan cafe miliknya

"laporin si bos deh" gumam jim lalu sedikit menjauh dari Amanda agar saat dirinya menelpon Gracio. Amanda tak bisa mendengar pembicaraannya dengan gracio, setelah merasa jauh dari Amanda ia pun mengutak atik handphone nya untuk menghubungi Gracio

/di telpon

"halo bos"

"ya kenapa"

"ini bos, tadi saya mendengar pembicaraan bos muda dengan rekannya tersebut, katanya dia butuh mandor dan pegawai buat pembangunan cafenya"

"baik jika begitu, informasi kamu cukup penting. terima kasih"

"sama sama bos"

/telpon mati

Gracio yang sudah mendapatkan laporan dari sang anak buah pun menelpon salah satu kenalannya yang sudah menjadi mandor dan memiliki beberapa pekerja yang cukup untuk membangun sebuah cafe

"gua telfon si andri ajadeh. biar dia yang mandorin manda" gumam Gracio lalu ia pun menelpon kenalannya tersebut

/di telpon

"selamat siang bapak cio, ada apakah gerangan sudah menelpon saya di siang hari yang cerah ini"

"hahaha begini pak, anak saya akan membangun cafe di bandung. bapak masih di mandor? jika masih saya mau minta bantuan bapak tentang pembangunan nya"

"ahh begitu pak cio, saya masih jadi mandor ko. saya juga punya orang orang yang bisa bantu buat bangun cafenya, bila perlu juga toko untuk menyiapkan bahan bahan pembangunan. jika begitu nanti saya hubungi yang lainnya dan bila perlu nanti saya hubungi sekalian yang punya tokonya"

"ahh baik pak baik, tidak usah terburu buru. soalnya saya juga belum memberi tahu anak saya, nanti saya obrolkan jika dia mau berkejara sama dengan bapak. saya kabari lagi"

Troublemaker Girl And Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang