Bab 27

970 82 9
                                    

1 bulan kemudian

kini Amanda sudah bersiap melakukan pemberangkatan ke bandung, dan kini ia sedang melakukan sarapan dengan Indira sang istri tercinta

"kamu disana jangan genit. jangan lupa makan. jangan terlalu banyak begadang. kalo cape istirahat. jangan maksain" ucap Indira di sela sela makannya

"sayang. kamu udah ngomong itu dari semalam loh sebelum kita tidur" jawab Amanda

"yakan aku khawatir ih. cewe cewe bandung tu cantik cantik, manis juga. takutnya kamu berpaling dari aku" ucap Indira cemberut

"astaga engga lah. aku kan udah punya satu, masa mau ngambil lagi. kan gaboleh" jawab Amanda sembari melanjutkan sarapannya, sedangkan Indira yang mendengar itu memicingkan matanya menatap tajam Amanda

Amanda yang merasa di tatap pun menatap balik Indira, namun saat ia akan bertanya ada apa. ia urungkan niatnya karna tatapan Indira yang mengerikan

"maksud kamu apa?!" tanya Indira dengan nada emosi hingga membuat Amanda takut dan tampak gugup

"emm itu, sayang kan kamu lahir di bandung. jadi maksud aku, kalo aku udah punya kamu ngapain aku nyari lagi. gitu sayang" jawab Amanda berusaha tenang

"bukan itu maksud aku!. maksud aku kalo kamu ga ke bandung, misalkan ke bali atau kemana. berarti kamu mau nyari cewe yang lahir disana iya?!" setelah mendengar ucapan Indira. Amanda pun bingung

"oke gue salah jawab dan sekarang gue sedang berada di area bahaya" ucapnya dalam hati

saat Amanda ingin menjawab ucapan Indira, terdengar suara ketukan pintu. hingga Amanda pun cepat cepat membuka kan pintu itu agar terhindar dari amukan Indira

"ada tamu, aku bukain pintu dulu" Amanda pun bergegas bangkit dari duduknya. sedangkan Indira mengendus sebal dibuat oleh Amanda

"ayah, bunda, papa, mommy, bang. kalian dah sampe? masuk dulu Indira lagi sarapan" suara yang terdengar di kuping Indira. dengan buru buru ia pun bangkit dari duduknya lalu pergi menuju ke ruang tamu

"kalian dah sampe?. duduk dulu" mereka yang mendengar pun mengangguk lalu duduk dengan Indira pun sama, ia pun duduk sembari di bantu oleh Amanda. namun baru saja Amanda memegang tangannya, Indira menghempaskan tangan Amanda

para orang tua yang melihat itupun merasa heran, namun melihat wajah Amanda yang seperti ketakutan, mereka pun mengerti. bahwa Amanda tengah berbuat salah yang menyebabkan Indira marah padanya

"bikin salah apalagi lu sampe bini lu ngambek begitu?" tanya Jinan, sedangkan Amanda hanya menatap sebal Jinan lalu pergi ke meja makan guna membersihkannya

*kalo kalian nanya kenapa ga sama pembantu saja? karna rumah Amanda akan ditinggal dan pembantu pun hanya yang membereskan rumahnya saja lalu pulang, sisanya cuti

"kalian kenapa si? perasaan berantem mulu" tanya Shani

"menantu bunda tuh ada aja tingkahnya" mereka pun menatap Indira penuh tanya hingga Indira pun menceritakan kejadian yang menyebab ia marah

mereka yang sudah mendengar cerita Indira pun tersenyum, hingga tak berselang lama Amanda pun muncul lalu duduk di samping Indira

"kenapa nih senyum senyum" tanya Amanda

"kamu gamau pindah ke bali aja man?" tanya Jinan lalu terkekeh

Amanda pun mengerutkan keningnya lalu menatap kearah Indira yang sekarang sedang menatapnya tajam. ia pun akhirnya tau, bahwa Indira sudah menceritakan kesalahannya pagi ini

"bandung bagus tempatnya pa. jadi gausa deh" jawab Amanda yang tentunya berbohong, sesungguhnya ia hanya ingin menghindari amukan dari sang istri

"yakin cuma karna tempat?" yang kini Gracio yang beratnya

Troublemaker Girl And Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang