B^b-5 √PEmain🔞

36.1K 93 0
                                    

Jeje sedang berada di kosannya bersama sang pacar, Vino namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeje sedang berada di kosannya bersama sang pacar, Vino namanya. Mereka sedang menonton film bersama-sama sambil makan camilan.

"Sayang, temen kamu gak pulang malam ini?" tanya Vino merangkul pundak Jeje.

"Eum, aku gak tau. Kenapa emangnya?"

"Berarti boleh sampe pagi nih?" goda Vino sambil mengusap-usap paha bagian dalam Jeje dengan satu tangannya.

"Ah! Kamu ini, padahal udah janji loh. Malam ini cuman nonton!"

Vino mendekatkan dirinya, mulai memeluk pinggang Jeje. Dia menciumi pundak Jeje dengan sensual. "Pengen."

"Ahh! Sayang!"

"Apa, Sayang?" tanya Vino dengan suara yang mulai berat.

Vino mengangkat tangannya, menyelusup ke melon kenyal milik Jeje. Mengusap dan meremasnya dengan tempo lambat.

"Mau ini, boleh gak?" tanya Vino sambil menyingkapkan baju Jeje ke samping hingga buah  d*da itu keluar tak tertutup apapun.

Vino segera melahapnya dengan rakus, p*ting berwarna pink yang mulai mengeras itu nampak sudah basah oleh air liur. Tangannya tidak diam, terus menerus memainkan yang satunya dengan brutal.

"Argh! Sayang ... ahh! Shhh!" desah Jeje menikmati sentuhan dan hisapan di p*yudaranya.

Mendengar rintihan Jeje, Vino makin menggila. Dia menyingkap rok mini Jeje hingga ke perut ratanya, memperlihatkan sesuatu di balik celana dalam berenda merah.

"Aku haus, Sayang," ujar Vino mulai membuka celana dalam renda itu perlahan, melemparnya ke sembarang arah.

"Sayang, ahhh!" desah Jeje saat inti tubuhnya di elus sensual.

Vino membawa Jeje ke sofa, menidurkan Jeje di sana sambil membuka selangkangannya. Merah muda dan menggiurkan, begitulah pemandangan yang Vino lihat saat ini.

Lelaki itu mulai merunduk, mencium baunya yang khas. Lalu menempelkan bibirnya di biji kecil seperti kacang yang sontak membuat Jeje menggelinjang tak tenang.

"Ahhh, Sayang ... geli ...."

Vino menerbitkan smirk di wajahnya, dia perlahan menjilat dan menyedot-nyedot area sensitif itu dengan brutal. Tangannya memegang kedua paha Jeje agar terbuka lebar, memberi akses pada kepalanya untuk tenggelam di lubang kenikmatan.

Cairan-cairan kental itu mulai membanjiri mulut Vino, tapi dia tak beranjak. Vino menjilati dan meminum cairan kental itu tanpa merasa jiji sedikitpun.

"Ahhh ... shhh! Sayang, argh!"

Tubuh Jeje melenting, kenikmatan terus menghujam dirinya memburu. Dengan mulut yang menganga lebar, sesekali menggigit bibir, Jeje menekan-nekan kepala Vino dengan tangannya.

"This is so delicious, my Love."

Vino mendongak, melihat wajah Jeje yang merah padam sensual. Dia menyerayang, mulai bergerak menciumi bibir Jeje yang setengah terbuka. Vino melumat dan menggigit-gigitnya kecil.

"So adorable, Beauty."

Vino hendak membuka bajunya, tapi tiba-tiba ada suara pintu diketuk dari luar. Membuat mereka sama-sama berpaling ke arah sana.

"Temanmu?" tanya Vino.

"Gak tau, Sayang," kata Jeje sambil menggeleng kecil.

"Coba buka dulu."

"Ya udah, tunggu. Aku buka dulu ya," kata Vino kemudian bangkit dari sofa. Dia berjalan ke arah pintu.

"Siapa?" tanya Vino setelah pintu berhasil dibuka.

Seorang laki-laki bertubuh jangkung berdiri di depannya sambil bersedekap, Vino melihat pria itu dari atas sampai bawah. Jas mahal, sepatu keren, jam tangan branded. Semua itu sangat jelas menggambarkan kalau sekarang dia tengah berhadapan dengan orang kaya.

"Saya mencari Hanna, apa dia sedang ada di rumah?" tanya pria itu membuat Vino tersadar.

"Oh, tidak. Dia sedang tidak ada di rumah," jawab Vino.

"Siapa, Sayang?" tanya Jeje dari dalam, dia penasaran hingga akhirnya memutuskan untuk mengikuti Vino ke arah pintu.

"Dia cari Hanna," jawab Vino sambil merangkul pinggang Jeje.

"Oh, Tuan mencari Hanna? Dia sedang tidak ada di rumah, mungkin masih bekerja," kata Jeje dengan senyum kecil. "Kembali lagi lain hari ya."

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu. Saya akan kemari lagi nanti, selamat malam."

"Kamu kenal?" tanya Vino setelah pria itu menghilang dengan mobil mewahnya.

"Engga."

"Dia tampan?"

"Lumayan."

"Jeeee!" Vino langsung menggendong Jeje menuju kamar setelah menutup pintu dan menguncinya. "Habis kamu!"

"Ahhh, haha. Becanda, Sayang!"

🍑🍑🍑

Jangan lupa tinggalkan uang parkir, dengan cara vote dan comen. Thanks all!

🔞Diusahain tiap hari UP🔞
Buat yang gak suka, boleh skip.

🔞🍑KUPU-KUPU🍑🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang