B^b-9 √MOOD!

14K 69 0
                                    

"Saya ada rapat," kata Lian sambil melenggang pergi meninggalkan Hanna di dalam ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya ada rapat," kata Lian sambil melenggang pergi meninggalkan Hanna di dalam ruangan. Mereka sampai ke kantor sekitar 3 jam yang lalu.

"Iya," balas Hanna melihat kepergian Lian yang tanpa melihatnya. "Nyebelin banget sih."

Hanna termenung lagi, ya, beginilah kerjaannya sekarang. Menunggu dan menganggu Lian, tidak ada kegiatan lain. Sangat membosankan.

"Permisi, Nona," kata sekretaris Sheerin sambil mengetuk pintu.

"Masuk!"

Sekretaris Sheerin masuk ke dalam ruangan sambil membawa beberapa Tote bag di tangannya. "Nona, ini pesanannya," ujar Sekretaris Sheerin sambil tersenyum.

"Eh, saya gak pesen apa-apa," jawab Hanna kebingungan.

"Tuan Lian yang pesan, Nona, katanya pesanan untuk Anda."

"Hm?" Hanna sedikit terkejut dengan penuturan orang di depannya, namun dengan cepat dia mengubah raut wajah menjadi sumringah.

"Terima kasih, Sekretaris Sheerin."

"Sama-sama, Nona. Kalau begitu saya permisi dulu."

"Ya, silahkan."

Hanna tersenyum senang, sekarang poin pertama yang dia dapat adalah Lian lebih mudah luluh dengan Physical touch. Sentuhan-sentuhan yang membuat dia lemah tak berkutik, dan lagi Lian adalah tipikal orang yang lembut sekalipun terus menentang Hanna untuk tidak melakukan ini dan itu.

Dan kemajuan lainnya, sekarang Lian membelikan makanan tanpa Hanna pinta. Itu manis sekali. Setidaknya Hanna sudah mulai dianggap ada.

"Mission on progress."

💋💋💋

Hari sudah siang, Hanna sekarang tengah asik membaca majalah sambil memakan makanan yang Lian pesan.

"Lama-lama lumutan juga nih, terus di sini," gerutu Hanna masih sibuk dengan majalah di tangannya.

Tiba-tiba Hanna mendengar suara pintu dibuka dari luar, memperlihatkan sosok jangkung yang sangat tampan dengan rambut agak acak-acakan.

"Lian? Sudah selesai?" tanya Hanna sambil berdiri menyambut laki-laki itu.

Lian yang mendengar namanya disebut secara langsung terdiam sejenak, agak aneh rasanya. Namun dia tidak berkomentar apapun.

"Ya, saya sudah membereskan kerjaan. Kamu mau saya antar kemana? Kamu harus pulang Hanna," ujar Lian sambil duduk di kursinya setelah menutup pintu.

"Pulangnya kan ke rumah kamu," ujar Hanna dengan senyum manis.

"Nanti orang rumah kamu nyariin."

🔞🍑KUPU-KUPU🍑🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang