Rumus masa lalu adalah ketika kita sudah kehilangan orangnya, tapi tidak dengan kenangannya.
🍑🍑🍑
Siang ini hujan lebat di perkotaan, tidak terlewat juga dengan mobil Lian yang sedang berada di jalanan pulang bersama dengan Hanna. Sepanjang jalan mereka hanya saling melirik satu sama lain, tidak ada percakapan apapun.
Setelah melewati persimpangan, Lian yang harusnya lurus karena rumahnya masih jauh, kini melipir ke pinggir. Dengan tergesa langsung turun dari mobil.
"Lian?!" ujar Hanna terkejut saat pria itu menembus hujan, seperti sedang mengejar seseorang.
"Hei! Tunggu!" teriak Lian sambil berlari kencang di tengah guyuran hujan.
"Don't go!"
Lian berlari ke sana kemari seperti orang kebingungan, di kepalanya terputar kenangan masa lalu yang tidak bisa dia lupakan. Sesosok perempuan yang pernah mengisi hatinya dengan kehangatan.
"Heiii!"
"Lian?!" teriak Hanna di belakang laki-laki itu, Hanna terpincang-pincang dengan seluruh tubuhnya yang basah kuyup.
Lian yang sedang meremas-remas rambutnya pun berbalik ke belakang, melihat Hanna dengan tatapan kebingungan. Dia kemudian berjalan mendekat.
"Kamu ngapain sih?" tanya Lian saat mereka sudah berhadapan.
"Kamu kenapa? Ada seseorang yang kamu kenal? Sampe harus hujan-hujanan?" Hanna balik bertanya tanpa menjawab.
"Bukan siapa-siapa," jawab Lian dengan tatapan kosong.
Hanna tahu kalau terjadi sesuatu kepada Lian, Hanna tahu kalau Lian menembus hujan karena ada alasan yang kuat dan jelas. Namun, Hanna tidak bisa memaksa Lian untuk bicara.
"Oke, kalau gitu, ayo balik ke mobil." Hanna mengambil tangan Lian yang sudah sama-sama dingin. "Jangan hujan-hujanan gini, kamu kan lagi gak enak badan."
Lian sadar dengan apa yang dia lakukan, hal gila ini lagi dan lagi. Lian menarik napas pelan, dia melihat mata Hanna yang mengkhawatirkannya. Tatapan itu sangat dalam, sekalipun maskara gadis itu mulai luber ditimpa air hujan.
"Ayo," ajak Hanna mulai berjalan dengan susah payah, masih menggenggam tangan Lian di sebelah kanan.
Lian melihat Hanna dari belakang, rambut, baju, semuanya yang ada pada Hanna sudah pasrah kuyup. Kakinya terpincang-pincang memaksakan untuk berjalan tanpa sandal, tangannya yang dingin membawa Lian pergi dari masa lalu.
Dalam hitungan detik, lamunannya tentang masa lalu buyar. Tergantikan oleh Hanna, seorang pelacur yang dibawa Kay padanya. Lian dengan tangan kokohnya langsung menggendong Hanna, berjalan menuju mobil.
"Kamu ngapain ikut turun dari mobil?" tanya Lian dengan pandangannya lurus ke depan.
"Aku khawatir, kamu kan lagi sakit. Gak boleh hujan-hujanan."
"Saya gak sakit!"
"Iya iyaa, Om! Iyaaa!"
💋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞🍑KUPU-KUPU🍑🔞
Romance❣️WARNING, MENGANDUNG UNSUR DEWASA❣️ Mohon untuk perhatikan bacaan Anda, terkhusus anak balita silahkan tinggalkan lapak ini. Terima kasih! Real buatan sendiri dan sekadar imajinasi saja, mohon jangan terlalu baper. See you! All images from PIN