Day 11 - Day 12

86 14 0
                                    


Day 11

Di pagi hari yang sangat cerah ini, sesosok pemuda dengan pipi gembul nya sedang berjalan di lorong sekolahnya yang sunyi dengan ditemani oleh saudaranya yang lain di belakang. Thorn, nama pemuda imut itu. Dia sekarang sedang berjalan menuju ke ruangan kelasnya bersama saudaranya yang lain.

Mata hijau zamrud nya melihat ke sekeliling, bibir nya menungging ke atas, rambutnya yang sebagian tertutup topi hanya menampakkan poni dan rambut belakang nya saja, tangan nya yang menggenggam gendongan tasnya yang berada di pundaknya, kaki nya melangkah dari lorong ke lorong, suasana sekolah yang semula kelabu menjadi berwarna warni bak pelangi.

Mata bulatnya melebar ketika mendapati pengumuman di balik kaca masing sekolahnya. Di situ tertulis "undangan untuk seluruh siswa/i agar datang ke SMA Karya Bangsa untuk mengikuti Festival Anak Bangsa Berkarya yang akan dilaksanakan minggu depan". Jadi ini kah yang akhir akhir ini abang abang mereka bicarakan? Sungguh keren, pikirnya.

"Sori, Solar, Gentar, Sopan! " panggil Thorn kepada keempat orang dibelakangnya.

"Kenapa kak? " tanya Solar.

"Liat ini! " ucap Thorn sembari menunjuk ke arah poster tersebut.

"Oh! Ini acara yg bikin abang abang kita sibuk itu, ya? " tebak Sori.

"Hu'um, ini juga mungkin jadi alesan kenapa kemaren Bang Aze, bang Ice, Frost sama Glacy pulang telat" jelas Thorn.

"Jadi kita di suruh jadi penonton kah? " Thorn mengangguk.

"Ayo kita liat bersama minggu depan! " ajak Thorn dengan raut ceria nya.

"Kita kan memang diajak, Thorn. Lagi pula yang nge biayain juga bang Hali" ucap Sori.

(Bagian bukan angst tapi aku malah nyetel bunga terakhir)

"Kalian pingin ada yang nampilin apa waktu di panggung? "

Gentar berpikir sejenak, "lagu k-pop encete- maksudnya NCT dream yang *" Hello Future"* sih" jawab Gentar.

"Ada yang ngedance *"Chammak Callo"* "

"Apa aja yang penting heppy"

"Lagu tentang IPA"

"Thorn juga pingin ada yang nampilin Hello Future by NCT dream" ucap Thorn dengan mata yang berkilau.

"Tapi kayaknya bakalan susah, iya nggak sih? " tanya Solar.

"Ya emang agak susah sih, tapi apa salahnya berharap? " Kini Solar hanya bisa menghela nafas ketika mendengar perkataan kakak kembarannya yang satu ini.

"Jus't let me be~
Who i am? "

Sebuah suara yang tenang namun juga seperti menahan tangis, terdengar di telinga mereka.

"I'ts what you really need to understand~
And i hope so hard for the Pain to go away~"



"Solar, itu suara siapa? " tanya Thorn dengan nada yang terdengar ketakutan.

"Itu pasti suara Alencia. Dia biasanya akan menyanyikan lagu seperti itu setiap seminggu sekali pada hari Jum'at saat pagi. Entah untuk apa dia selalu menyanyikan lagu itu" jelas Solar.

"Alencia? Bukan kah dia itu sudah tiada semenjak minggu lalu? Karna dia kan bvn*h d1r¡ dengan cara lompat dari rooftop sekolah" Solar seketika merasakan kalau hawa disekitarnya mulai tidak enak.

"Udah yuk masuk kelas" ajak Sori yang sudah peka dengan keadaan.

Yang lain hnya mengangguk dan pergi dari situ, berpura-pura kalau tidak mendengar apa apa.

Boel Bofu Ramadhan Series {C}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang