Day 30 (1 Last Day)

76 10 4
                                    



Last day


Suara takbiran terdengar, para pemuda dengan baju koko nya yang tampak gagah berdiri di halaman rumah.

"Alhamdulillah, setelah perjuangan selama sebulan, kita menang" ucap Gempa.

"Nggak kerasa, besok udah hari biasa lagi" lanjut Taufan.

"Udah jam segini... Nggak mau ke masjid? " tanya Glacier.

"Marilah kita segera ke masjid, kakak kakak hamba. Mari kita tunaikan ibadah sholat ied" ajak Sopan.

"Ayo ke masjid! " ucap Gentar.

"Udah nggak sabar sholat ied" ujar Blaze.

"Gaz ke masjid! " ajak Frost fire.

"Gazkeun! " sahut mereka.


Para pemuda itu berjalan dari rumahnya menuju ke masjid depan komplek. Suara takbiran dari masjid itu terdengar, para muslim dan muslimah juga tampak menata shaf sholat ied. Para ElFu brothers pun ikut menata shaf sholat ied.

Sambil menunggu sang imam, para makmum saling memasukkan uang ke dalam kaleng secara bergilir, atau disebut infaq. Untuk infaq juga seikhlas nya, tidak ada batasan.

Setelah sang imam datang, para makmum itu pun berdiri dan memulai sholat ied. Setelah sholat ied, para makmum mendengarkan imam berceramah, ceramah kali ini adalah tentang keistimewaan bulan Ramadhan.

Setelah itu, mereka pulang dan makan sejenak.



"Seperti biasa, opor buatan kak Gem selalu enak! " ucap Gentar.

"Lontong buatan Ciel juga enak, gendut gendut" ujar Frost fire.

"Kuah sayur nangka dicampur kuah opor trus disirami ke lontongnya, beuh enak banget! " ucap Blaze.

"Kue nya juga enak! " ucap Thorn.

"Tahun depan semoga bisa kayak gini lagi" ujar Halilintar.

"Aamiin" sahut mereka serempak.

"Nanti kita ke makam, kan? " tanya Ice.

"Tentu. Kita akan ke makam" jawab Halilintar.

"Yeyyy!! Thorn udah kangen ayah dan bunda" ungkap Thorn.

"Pasti mereka juga rindu kita" timpal Solar.

"Makanan nya cepetan habisin, baru kita ke makam" pintah Halilintar.

"Siap bos que" sahut mereka.


Di makam

"Assalamu'alaikum, bun, yah" Para Elemental memberi salam kepada orang tua mereka.

"Assalamu'alaikum, budhe, pakdhe" Para Fusion juga ikut memberi salam.

"Bun, yah, tau nggak? Lebaran kali ini nggak seru" ungkap Thorn.

"Atok pergi ngerayain sama konco-konconya" lanjut Blaze.

"Tapi nggak apa apa! Para Fusion disini, kayak tahun kemarin"

"Kalo masih ada kesempatan, tahun depan pasti juga sama! "

"Tadi di masjid cewek-cewek nya pada menyala tau, yah"

"Mereka pake simer simer apalah itu"

"Sakit mataku waktu tadi"

"Haha, trend kah? "

"Maybe? "

"Udah mau siang, kami pulang dulu, ya? "

"Sampai jumpa"

"Rasanya lega banget udah ke makam tadi" ucap Blaze

"Bener bener! " sahut Thorn.

"Selanjutnya tau kan? " tanya Taufan.

Blaze dan Thorn mengangguk, "sungkeman kan? "

"Bener! "

Dirumah

Mampusan, aku nggak bisa sungkeman. Batin Blaze.

Bismillah, semoga bisa. Batin Thorn.

"Kulo nyuwun pangapura nggeh Mas Hali, Mas Taufan, Mas Gempa, Adhik Ice, Adhik Thorn, lan Adhik Solar" Blaze menyalimi ketiga kakaknya.

"Podo-podo" jawab Halilintar dan Taufan.

"Sami-sami" jawab Gempa, Ice, Thorn dan Solar.

"Kulo nyuwun pangapura nggeh Mas Hali, Mas Taufan, Mas Gem, Mas Blaze, Mas Ice, Mas Thorn, lan Mas Solar" Sama seperti Blaze, para fusion juga sungkeman dengan kakak kakaknya.

"Podo podo" sahut Halilintar dan Taufan.

"Sami Sami" jawab Gempa, Blaze, Ice, Thorn dan Solar.

Mereka pun sungkeman dengan saudara yang lain.

"Ekhem" Blaze pura pura batuk untuk mencari perhatian.

"Kenapa? " tanya Halilintar.

"Agar silaturahmi tidak terputus, THR minimal seratus" ucap Blaze.

Halilintar dan Gempa ngefreaze sejenak. "Eee-"

"Nggak usah diurusin tuh si Aze" ucap Ice.

"THR itu seikhlas nya tau, Aze"

"Iya, iya"

"Haha, oh ya! Hampir saja lupa" celetuk Halilintar.

"Kenapa Bang Hali? " tanya Blaze.

"Mulai besok dan hari hari seterusnya, para Fusion akan tinggal satu atap dengan kita! " ucap Halilintar.

"... "

"Kenapa? Nggak suka? "

"Abang nggk bercanda, kan? " Frost fire memastikan.

"Enggak. Tenang aja, ini wasiat dari almarhumah ibu kalian" ungkap Halilintar.

"Huaaaaa, makasih Bang Haliiii" Pra Fusion memeluk Halilintar.

"Iya, sama-sama"




Hari itu, hari terbahagia sepanjang hidup mereka. Hari dimana mereka kembali disatukan dalam satu atap, setelah berpisah sekian lama.

Senyuman dan pelukan mereka, mengakhiri cerita ini. Cerita keseharian mereka dalam bulan Ramadhan yang suci. Dengan ini, aku menyatakan cerita Boel Bofu Ramadhan Series tamat. Terimakasih karena telah membaca dari awal, saya Hilvri pamit undur diri. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
















~°•Tamat•°~

Setelah sekian lama, akhirnya buku yang aku buat tamat juga untuk pertama kali. Terimakasih atas dukungan kalian semua, saya pamit undur diri. Semoga kita bisa bertemu di buku yang lain, sampai jumpa.

Boel Bofu Ramadhan Series {C}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang