Salah paham

682 92 16
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












"Kalo kalian gak percaya, yaudah terserah"

"Kamu tuh apa susahnya sih tinggal nurut sama orangtua? Hidup udah seenaknya juga, kenapa masih gak bisa nurut?"

"Karena aku manusia, hewan aja dikekang pasti berontak kan?"

"Memang nya papa pernah kekang kamu?"

"Emang enggak, tapi emangnya papa sama mama pernah ngasih perhatian buat aku? Pernah nanyain kabar aku? Pernah gak, peduli sama perasaan aku? Enggak kan?!"

"Kalo kami gak peduli, kamu gak mungkin bisa hidup enak. Kamu pikir, kami susah payah seperti ini untuk siapa?"

"Terus kalian pikir aku ada karena siapa?! Kalian kan yang mau, kenapa sekarang semuanya seolah salah aku?"

"Ya kamu emang salah, disuruh belajar malah jadi berandalan. Gak mungkin orang-orang ngeroyok kamu tanpa alasan, pasti kamu ikut tawuran kan?"

"Segak percaya itu kalian sama anak sendiri?"

"Kalo kamu emang bisa dipercaya, buktikan"

"Masih kurang kah? Selama sekolah aku ngikutin semua yang kalian mau, kalian masukin ke berbagai les juga aku diem dan aku sampe gak punya temen karena keseringan ikut lomba akademik, aku juga diem. Dan sekarang perkara aku pilih jurusan yang gak kalian pilih aja semuanya jadi salah aku?"

"Gak usah drama"

"What?!"

"Kamu pikir mama sama papa di sini hidup enak apa? Kamu tiap bulan terima uang dan hidup seenaknya, kok masih banyak ngeluh sih?"

"Kalo gak mau denger aku ngeluh, kenapa gak kalian bunuh aja dari awal?! Gugurin sedari kandungan, kalo kalian gak becus jadi orangtua!"

"So Junghwan!"

"Aaaaaa!"

Brakh!

---

"Buset, biasa aja kali"

Jeongwoo ngedengus, dia natap kembarannya yang masih anteng pake kaos kaki.

"Hari ini ibun gak masak"

"Iya tau, kan barusan ngomong nya depan kita"

"Kalo gitu sarapan di kantin aja"

"Kantin mana?"

"Udah, lo ikut gue aja"

Gak ngerasa dirugiin, akhirnya Haruto ngangguk setuju.

"Oke, buruan pake sepatu nya"

C O G I LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang