Jalan

210 34 2
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








Me
Kabarin aja kalo udah sampe

Setelah mengirim pesan itu, Junghwan kembali bersiap untuk pergi keluar. Hari ini rencananya dia mau jalan, sama Jeongwoo.

Karena misinya dalam mencari kisah masa lalu itu belum tuntas, akhirnya Junghwan harus mau diajak main sama Jeongwoo.

Bukan berarti dia gak mau sih, tapi tetep ada rasa ragu dibenak Junghwan. Karena emang gak bisa bohong juga, kalo sampe detik ini, dia belum ngerasa akrab sama sosok Jeongwoo.

Walaupun sebenarnya, ini bukan kali pertama mereka ketemu dan jalan bareng.

Ting!

Junghwan langsung ambil hapenya, dia juga masih bersiap sih.


Jeongwoo
Udah sampe


Setelah membaca pesan itu, Junghwan langsung ngeliat kearah luar jendela kamarnya.

"Kok gak ada?" Gumamnya bingung

Me
Sampe mana?

Jeongwoo
Di komplek kamu

Me
Kok gak ada depan rumah?

Jeongwoo
Saya gak punya akses buat masuk

Setelah membaca balasan itu, Junghwan seketika menghela nafas.

Tapi gak pake banyak omong dan Junghwan juga males kalo harus jalan dulu ke pos security, jadi dia langsung telepon Jeongwoo.

"Iya halo?"

"Tolong kasih telepon nya ke pak security yang jaga"

"Oh iya, sebentar"

Junghwan cuma nungguin, sampe gak lama ada suara asing yang dia dengar.

"Halo pak, ini Junghwan dari rumah nomor sepuluh"

"Oh iya mas, ada yang bisa saya bantu?"

"Ini pak, saya mau kasih tau kalo orang atas nama Jeongwoo yang punya hape ini, tolong di suruh masuk aja yah pak, soalnya harus kerumah saya juga"

"Jadi kami masukan sebagai tamu dari rumah mas Junghwan aja?"

"Iya pak gitu aja"

"Oh baik mas"

"Iya pak, makasih"

"Iya mas"

Terus Junghwan denger suara perpindahan telepon genggam itu lagi, sampe suara yang awal kembali dia dengar.

"Saya serius boleh masuk?"

"Kalo lo gak mau masuk, yaudah gak jadi aja"

"Eh kenapa?"

"Ya gue males kalo harus jalan kedepan dulu"

"Oh iya iya, saya kesana sekarang"

"Hm"

C O G I LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang