Tentang Perasaan

269 50 1
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡







"Hai"

Jeongwoo balas senyum cerah itu, "hai, yuk"

Junghwan naik motor yang Jeongwoo kendarai, dia udah pake helm yang ada di rumahnya dan entah punya siapa.

"Tumben pake motor?"

"Pengen kena angin aja, gak suka?"

"Enggak sih, tapi ini pertama kalinya naik motor setelah balik kesini lagi"

"Oh ya?"

"Heem, mau kemana emang?"

"Nyari yang seru aja, udah siap?"

"Siapp!"

Setelah menutup kaca helm nya, Jeongwoo langsung melajukan motornya.

Mereka ikut meramaikan jalanan, walaupun ini bukan akhir pekan sih, tapi masih banyak yang berkeliaran.

Gak banyak obrolan yang terjadi selama perjalanan, karena emang suara angin jauh lebih kencang.

Hanya sesekali mereka bertukar tatap lewat kaca spion motor itu, untuk memastikan keadaan masing-masing.

Perjalanan tak memakan waktu lama, setelah belok kanan, motor Jeongwoo langsung menepi.

Junghwan melihat sekeliling nya, banyak pohon rindang dan beberapa pedagang.

"Baru tau ada taman ini" ujarnya setelah melepas helm

"Emang baru pertama juga sih kamu kesini"

"Lo udah sering kesini?"

"Lumayan, biasanya kalo pengen ngangin suka kesini, soalnya banyak pohon"

Junghwan ngangguk setuju, soalnya udara di sini emang sejuk banget.

"Yuk" ajak Jeongwoo memasuki taman

Gak banyak orang, bahkan terkesan sepi untuk hari ini. Tapi Junghwan tetep ngekorin Jeongwoo, sampe akhirnya mereka berhenti ditepian danau buatan.

"Wah, dalem nya bagus juga"

"Iyakan? Enak lagi suasananya"

Junghwan ngangguk setuju lagi, terus dia liat Jeongwoo celingak-celinguk.

"Nyari apa?"

"Kamu tunggu dulu"

"Eh, kemana?" Junghwan agak panik pas ditinggal

"Sebentar kok, tunggu yah"

Tapi Junghwan cuma ngeliatin Jeongwoo, lelaki itu beneran lari biar cepet dan gak lama dia balik lagi sambil bawa sesuatu.

"Tiker?"

Jeongwoo ngangguk, "buat alas duduk, di bawah pohon ini aja biar bisa nyender"

Junghwan cuma nurut, terus mereka lepas sepatu dan mulai duduk diatas tikar yang Jeongwoo sewa itu.

Keduanya malah hening, membiarkan gemerisik daun yang beradu karena angin.

Jeongwoo terdengar menghela nafas, sampai menarik perhatian Junghwan yang langsung menoleh.

C O G I LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang