12. Babak baru dimulai.

233 37 10
                                    

•••

Warning for mature content.

Nattanel melangkah begitu percaya diri memasuki Romsaithong Group. Carrier cantik itu tampil menggunakan blazer berwarna hitam, dipadukan celana kain pendek sepangkal paha, leher jenjangnya dilingkari perhiasan yang berkilau bertatahkan berlian dan juga tas birkin mengayun ditangannya.

Nattanel sengaja datang ke perusahaan Edmund untuk membuktikan sebesar apa kekuatannya dalam mempengaruhi pria itu.

"Tuan Edmund sedang rapat, anda seharusnya membuat janji terlebih dahulu." Ujar seorang resepsionis.

Nattanel tersenyum, dan terlihat tampak kikuk. "Ah maaf, aku datang kemari sebagai perwakilan wali murid."

"Baik akan saya sambungkan dengan sekretarisnya."

"Ya, Terima kasih." Balasnya.

Beberapa menit berlalu, dan akhirnya Nattanel diperbolehkan menemui Edmund.

"Lihat itu? bahkan Edmund membatalkan rapatnya." Wanita resepsionis itu mengeryitkan dahinya, dan sedikit heran. Mungkin wanita itu berpikir, jika Nattanel orang gila.

"Ed, aku sangat merindukanmu." Katanya setelah mengunci pintu ruangan milik Edmund. Disana pria itu sedang duduk di kursi kebesaran miliknya, terlihat begitu gagah seperti seorang raja.

"Kenapa tidak mengabariku, lebih dulu?"

Bibir Nattanel mencebik, "Haruskah? aku kekasihmu, Ed." Ia tampak sedih, dan Edmund tak tega hati melukai si cantik.

"Bukan begitu maksudku, jika mengabari. Aku akan memesan tempat untuk kencan kita berdua."

Nattanel tertawa, dan menutup mulutnya. Bahkan binar sabitnya menyipit. Carrier itu kemudian duduk di meja Edmund, dengan menyilangkan kakinya. "Ugh, romantisnya Edmund-ku. Aku hanya ingin mengunjungimu."

Edmund tersanjung, "Begitu, menurutmu?"

"Aku harap, tidak keberatan." Kemudian Nattanel mengambil segelas anggur untuk ia minum.

Edmund meneguk ludahnya kasar, tangannya tergerak untuk mengelus paha Nattanel, "Kamu sangat cantik hari ini." Pujinya, Nattanel melingkarkan tangannya ke leher sang kekasih.

"Kamu membuatku cantik dengan perhiasan dan pakaian ini. Terima kasih." Ujarnya lembut, Edmund meremas pinggul Nattanel dan carrier itu tersenyum tipis.

Tangan Nattanel mulai melepaskan dasi milik Edmund, kemudian jarinya turun untuk melepaskan satu-persatu kancingnya. Edmund sungguh terlena, pria itu menarik tenguk Nattanel dan membawanya dalam ciuman. Tubuh Nattanel kini duduk dipangkuan pria itu, bokongnya diremas dari balik celana dan itu membuat Nattanel melenguh panjang.

Nattanel mendorong dada Edmund, "Sssh, Ed. Aku akan menunjukan sesuatu padamu." Katanya, matanya mengerling genit setelahnya.

Edmund Romsaithong hanya bisa diam, memperhatikan Nattanel dengan tatapan begitu mendamba. Carrier cantik itu berlutut diantara kaki milik Edmund, jari-jari lentik Nattanel mulai melepas kancing celana kain yang masih membungkus kakinya. Tatapan mereka beradu rayu, dan Edmund tak kuasa menahannya.

𝙏𝙝𝙚 𝙊𝙡𝙙 𝙀𝙫𝙚 [MILEAPO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang