3. Lebih dekat.

268 34 0
                                    

Thailand, 2024.

•••

Nattanel menatap monitor serta foto-foto yang ia dapatkan. Berita-berita tentang keluarga Romsaithong kembali ramai di khalayak publik. "Apa kamu sudah mendapatkannya, Nat?" Itu suara ibunya yang masuk ruangan rahasia mereka. Fokusnya kembali ke layar tablet miliknya.

"Apa kamu berhasil, masuk ke rumah mereka?"

"Aku sudah memasang penyadap, dibeberapa tempat. Sisanya akan ku urus sendiri."

"Jika kita bisa masuk ke rumah Ayah Arlee mungkin akan mendapatkan banyak bukti, disana."

Nattanel menatap datar kearah ibunya, "Apa ibu tak bisa sabar? karena disini yang melakukan semuanya aku, bukan ibu!" Ia menghela nafas panjang, karena Davika yang terus mendesak padahal ini baru langkah awal dari rencana mereka.

Untuk balas dendam ini, ia bahkan mengesampingkan perasaannya. Seperti tidur dan menikah dengan seseorang yang tak ia cintai, batinnya sebenarnya sudah muak. Tapi apa boleh buat? ia ingin membalas kejahatan masa lalunya.

"Ibu akan menunggunya."

"Ya.."

Davika pergi, menyisakan Nattanel yang terdiam sesaat untuk menjernihkan pikiran dan perasaannya.

Dia tak boleh terlarut-larut seperti ini.

•••

"Tidak jadi pergi, sayang?" Mark Suparat memeluknya dari belakang. Pria itu memberikan ciuman. Nattanel hanya diam sambil memandang datar kearah jendela.

"Sayang, apa kamu sedang tidak enak badan?" Tanya pria itu penuh perhatian.

Nattanel yang tak ingin mendengarkan ke khawatiran itu membalik badannya dan tersenyum cantik. "Aku tidak apa, hanya kurang tidur semalam."

"Aku kira tidurmu nyenyak." Mark Suparat garuk-garuk kepala yang tak gatal. Seingatnya semalam Nattanel tidur di pelukannya dan terlihat sangat nyenyak.

"Elio meminta susu, tadi malam. Mungkin suami tidak dengar, karena terlalu lelah bekerja?"

"Ah benar, maafkan aku."

"Tidak apa." Yakinnya, "Aku akan segera mengantar Elio, sekaligus bertemu Arlee."

Hal itu membuat Mark Suparat terkejut, "Woah! Kamu berteman dengan istri lelaki, Presdir Romsaithong itu, sayang?" Nattanel mengangguk dan tersenyum.

"Kamu selalu hebat, dan sangat sempurna." Pujinya.

"Kamu ingin promosi kenaikan jabatan?"

"Sayang, tak perlu repot-repot"

"Akan aku usahakan, untuk suamiku."

Mark Suparat benar-benar bahagia, memiliki istri lelaki yang begitu sempurna seperti Nattanel. Pria itu sangat bersyukur memilikinya.

"Aku memang harus menyembahmu!" Guraunya.

•••

Kedekatannya dengan Arlee semakin menempel, keduanya sudah seperti sahabat. Mereka sering membicarakan tentang suami, urusan ranjang dan trend mode pakaian. "Menurutmu mana yang cocok untuk aku pakai, nanti malam?" Arlee mengeluarkan semua gaun malamnya, lalu para pelayan menunjukannya satu persatu.

𝙏𝙝𝙚 𝙊𝙡𝙙 𝙀𝙫𝙚 [MILEAPO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang