8. Berkhianat

330 56 1
                                    

• Twilight •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Twilight •
























































































































































































Cinta datang, tumbuh dan bersemi dikarenakan telah terbiasa.

Yah, Mahira dan Haura mempercayai itu. Buktinya, mereka berdua menjadi semakin dekat dan perasaan aneh yang tumbuh diantara keduanya pun sudah bersemi. Kedua perempuan yang terpaut usia 8 tahun itu sadar, jika mereka sudah terlanjur nyaman atas eksistensi lawan bicara mereka.

Mahira menyukai bagaimana Haura berhasil membuat dirinya percaya untuk menunjukkan sisi terlemahnya dihadapan gadis itu, dikarenakan Haura tidak pernah memandang rendah terhadap dirinya.

Sama halnya pula dengan Haura— Gadis bermata kucing itu menyukai bagaimana Mahira mau mempercayai dirinya dengan cara berbagi rasa sakit yang telah lama perempuan itu simpan seorang diri.

Sudah berhari-hari mereka lalui bersama, membuat mereka akhirnya tersadar jika perasaan yang tumbuh diantara keduanya semakin menjadi. Mahira dan Haura sadar, jika mereka sudah terlanjur nyaman terhadap satu sama lain.

Contohnya saja seperti saat ini— Mahira tanpa ragu mengajak Haura untuk menghabiskan akhir pekan bersama dirinya di sebuah supermarket untuk berbelanja kebutuhan bulanannya, dikarenakan setelah ini dirinya berniat untuk memasakkan makan siang yang sangat spesial untuk Haura.

Kedua anak hawa yang terpaut usia 8 tahun itupun sedaritadi berjalan mengelilingi tiap penjuru supermarket tersebut, dengan Mahira yang tak pernah melepaskan tatapan nya dari Haura.

Ia hanya ingin mengagumi betapa menggemaskan wajah kucing Haura yang tampak bersemangat itu.

"Kak, aku mau eskrim, boleh ga?" Tanya Haura yang kebetulan entah sejak kapan sudah menggenggam dua buah eskrim di tiap kepalan tangan nya itu.

Mahira hanya bisa menganggukkan kepalanya, merasa tak tega untuk sekedar menolak permintaan gadis itu. Ayolah, lagipula Haura sudah meminta izin kepadanya dengan sopan— dan jangan lupa dengan wajahnya yang menggemaskan itu.

Jadi, mana tega hati seorang Mahira untuk sekedar berkata 'tidak' terhadap gadis bermata kucing itu.

"Jangan banyak-banyak ya makan eskrim nya, nanti kamu batuk," balasnya sembari mendorong troli belanja nya mendekati Haura yang sudah menatapnya dengan binar penuh kebahagiaan.

Twilight | CatnipzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang