07. Kartun Favorit

667 39 0
                                    

Assalamu'alaikum, yuk jadi bagian dari kebaikan. Dengan mendukung, nusa official store!

Jangan lupa di follow ya temen!

Suara anak perempuan yang berasal dari benda pipih milik Khadijah itu terdengar memenuhi ruangan. Entah sudah berapa video yang Khadijah putar hari ini, namun tidak di tonton. Gadis itu tertidur lelap di sofa kamar. Dengan HP yang sudah berada diatas lantai. Sementara sang empu tidak menyadari bahwa HP nya sudah hampir mati karena kehabisan baterai.

Setelah selesai beberes ndalem yang dibantu oleh Mbak Iyem, Khadijah memutuskan untuk berdiam diri di kamar. Karena, hari ini Gus Ibra ada jadwal mengisi kajian disalah satu masjid di sana. Tadinya Khadijah mau ikut, namun melihat pekerjaan rumah yang lumayan banyak, gadis itu mengurungkan niatnya. Dia lebih memilih untuk membantu Mbak Iyem, karena Khanza masuk sekolah hari ini.

Pintu kamar terbuka, menampakkan sosok laki-laki tinggi dengan jubah berwarna putih yang dikenakannya. Laki-laki itu tersenyum. Melihat istrinya yang tengah tertidur lelap di sofa.

Setelah meletakkan tas kecil miliknya diatas meja, langkah kaki Gus Ibra mendekat ke arah Khadijah. Mengambil ponsel gadis itu yang sudah kehabisan baterai. Laki-laki itu terkekeh melihat kartun yang ditonton oleh istrinya.

"Khadijah, Khadijah... saya kira selera kamu film drakor, ternyata kartun anak-anak," gumamnya sembari meletakkan ponsel Khadijah keatas nakas.

Tangan kekarnya itu bergerak mengangkat tubuh Khadijah dari atas sofa. Memindahkannya keatas kasur agar badan Khadijah tidak sakit. Menarik selimut hingga menutupi setengah badan istrinya.

Wajah Khadijah nampak damai ketika tertidur seperti ini. Laki-laki itu mengelus pelan kepala Khadijah, takut mengganggu tidur siang istrinya. Setelah selesai senyum-senyum sendiri, Gus Ibra beralih duduk di sofa. Membuka laptopnya dan kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

Ting...

Ning Azizah : Gus Ibra, nanti sore jadi ke tempat Abba kan? Soalnya Abba udah nanyain Gus Ibra dari kemarin!

Notifikasi itu membuat Gus Ibra menggusar wajahnya lelah. Dia hampir saja lupa kalau memiliki janji bersama orang lain. Jari jemari Gus Ibra bergerak mengetikkan beberapa pesan untuk membalas.

Ting...

Ting...

Ting...

Baru saja Gus Ibra meletakkan ponselnya, beberapa balasan dari sang pengirim pesan itu memenuhi notifikasi ponselnya.

Ning Azizah : pokoknya Gus Ibra harus datang kesini!

Ning Azizah : Abba udah kangen banget sama Gus Ibra.

Ning Azizah : katanya, ada sesuatu yang mau Abba sampaiin ke Gus Ibra nanti.

Khadijah yang merasa terganggu dengan suara notifikasi dari ponsel Gus Ibra itu pun akhirnya bangun. Menguap sedikit sambil membenarkan hijabnya. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, menormalkan pandangannya yang sedikit memburam.

"Siapa Gus?" tanya Khadijah dengan suara khas orang bangun tidur.

Gus Ibra menoleh. "Udah bangun?"

Khadijah mengangguk lemah, kemudian turun dari ranjang. Membasuh wajahnya agar lebih fresh.

"Gus Ibra lihat HP Khadijah?" tanya Khadijah sambil celingukan mencari benda pipih tersebut.

Gus Ibra menunjuk nakas dengan dagunya. "Di atas nakas. Tadi jatuh, makanya saya taruh disitu."

Khadijah mengangguk. Satu detik kemudian berdecak kesal karena ponselnya mati kehabisan baterai. Gadis itu mencari charger nya, menancapkan ujung kabel ke ponsel.

Gus Ibra My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang