52 : DÉSOLÉ POUR MON ERREUR

204 25 1
                                    

Astoria yang tidak merasakan kebahagiaan dalam pernikahannya pergi ke bukit dimana ia dan Lauren menghabiskan waktu bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astoria yang tidak merasakan kebahagiaan dalam pernikahannya pergi ke bukit dimana ia dan Lauren menghabiskan waktu bersama. Terkesan jahat, namun itu lah kebenarannya. "Aku telat menyadari bahwa aku jatuh cinta padamu, satu yang paling aku sesalkan dalam hidup adalah ketika aku pergi namun masih meninggalkan rasa kepadamu― setidaknya datang lah padaku, aku akan mengucapkan salam perpisahan untukmu untuk yang terakhir kali nya." batin Astoria dengan air mata yang mulai mengalir di pipi nya.

Membawa lentera pada malam hari membuat suasana sunyi dan kesedihannya bertambah. "Aku ingin bertemu denganmu, setidaknya sekali saja..."

Tiba-tiba datanglah seorang pria dengan pakaian mewah bangsawan namun kotor berjalan mendekati Astoria.

Astoria terkejut, ia sangat syok. Bagaimana bisa doa nya terkabul begitu cepat.

Lauren yang datang dengan terburu-buru setelah mendengar Astoria mengikat janji suci dengan pria lain membuat suasana hati nya berkecamuk. "Astoria..."

"Lauren..."

Kedua nya berpelukan dengan sangat erat seolah saling merindukan.

"Aku merindukanmu, hingga rasanya ingin mati. Kukira melihatmu pergi adalah hal berat. Tetapi, mengetahui bahwa kau takkan pernah kembali adalah yang terberat." Lauren melerai pelukan mereka lalu menghapus air mata di pipi halus Astoria. "Jangan menangis, air mata mu berharga."

Lauren lalu memberi kecupan manis di dahi Astoria.

Astoria ingin menyentuh rahang Lauren namun ada sesuatu di dalam benaknya yang menyuruh ia berhenti lalu menurunkan tangan nya kembali. Astoria memalingkan wajahnya dari Lauren.

"Rupanya itu benar." Lauren akhirnya percaya atas apa yang didengarnya. "Kau menikah dengan pria lain."

"Lauren, maaf." Astoria memajukan tubuhnya agar lebih berdekatan dengan Lauren, namun Lauren memundurkan langkah nya.

"Aku tak menyesal jika akhirnya kau lebih memilihnya. Namun, aku menyesal memberikan hatiku pada orang yang salah. Satu yang paling aku sesalkan dalam hidup adalah ketika aku pergi namun masih meninggalkan rasa kepadamu! Tetesan air mata yang kuteteskan berasal dari kebodohanku sendiri. Apa yang kau lakukan Astoria!" Lauren meremas kedua pundak Astoria, "Kenapa kau lakukan ini padaku!"

"Maaf." Astoria hanya bisa mengucapkan kata maaf, ia menundukkan kepala tidak sanggup menatap Lauren.

"Aku berusaha agar aku bisa mendapatkanmu. Setidaknya tunggu aku sebentar lagi!"

"Saat pintu maaf telah tertutup rapat, kesalahan yang lalu tertinggal jauh dalam ingatanku, semua yang terjadi tidak pernah bisa kembali, hanya satu kata yang bisa aku ucapkan atas segala kesalahan yaitu sebuah kata maaf." Astoria meneteskan air mata nya kembali.

"Aku memiliki seribu alasan untuk bertahan denganmu. Namun kau memiliki seribu satu alasan untuk meninggalkanku. Apa karena ayah ku kau menyerah? Kau pengecut Astoria, kau pengecut." Lauren naik pitam.

ENOUMENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang