"Dia tidak meninggalkanmu First."
Mark yg menemani First setelah kepergian Khaotung yg entah apakah akan kembali lagi atau tidak hanya bisa memberikan semangat dan kekuatan pada kakak iparnya tersebut. First menceritakan semua yg dikatakan oleh Khaotung padanya kepada Mark, berharap sedikit mengurangi kesedihannya.
"Mungkin yg sebenarnya Khaotung ingin katakan adalah dia akan menunggumu. Dia menunggu saat dimana kau sudah siap untuk menerima perasaannya."
First menatap Mark sendu, bernahkah yg dikatakan oleh Mark? Tapi Khaotung meninggalkannya, bukankah itu sama artinya dgn berakhirnya kisah mereka.
"Mark, apakah aku memang tidak pantas untuk dicintai?"
First mulai kembali mempertanyakan tentang dirinya. Mengingat kedua orang tuanya yg sudah meninggalkan dirinya bahkan sejak bayi, kemudian Ray yg juga pergi untuk selamanya, dan sekarang Khaotung sosok orang yg mulai membawa warna dalam hidupnya juga pergi meninggalkannya. Tuhan slalu menjauhkan dirinya dari orang orang yg mencintainya.
"Kenapa kau masih mempertanyakan tentang hal itu, jawaban siapa sebenarnya yg sedang kau tunggu?... Kami semua mencintaimu First. Ray mencintaimu, Perth juga, mungkin Khaotung juga. Jangan menganggap dirimu tidak pantas. Sebaliknya kau harus meyakinkan dirimu untuk kembali menemukan kebahagianmu. Sudah saatnya untuk melupakan masalalu, sudah cukup meratapi kesedihanmu. Mulai sekarang, fokuslah pada kebahagianmu dan masadepan Perth. Aku harap kau menemukan kekuatan untuk membebaskan dirimu sendiri."
First merenungi setiap kata yg di ucapkan oleh Mark padanya. Sepertinya ini memang sudah waktunya untuk meninggalkan apa yg sudah menjadi masalalu. Termasuk untuk merelakan kepergian Ray yg pada akhirnya memang tidak akan pernah kembali.
Perth yg menjadi satu-satunya hal yg paling berharga untuk dirinya pun juga sudah tumbuh semakin dewasa. Mulai saat ini kebahagian Perth yg akan menjadi prioritas utama First. Melangkah maju dgn perasaan yg lebih tenang mungkin perlahan akan menyembuhkan lukanya meski tidak sepenuhnya.
Beberapa bulan berlalu begitu cepat, membawa cerita baru yg lebih baik setiap harinya. Hubungan First dgn kedua orang tuanya pun perlahan mulai membaik. Bahkan First sempat menawarkan untuk membantu mereka kembali memulai bisnis yg sudah hampir hancur. Tapi sayangnya kedua orang tuanya menolak dgn alasan tidak ingin lagi membebani kehidupan anak mereka. First menghargai hal itu dan membiarkan orang tuanya untuk melakukan usaha mereka sendiri. Meskipun mereka pergi ke luar negri lagi, tapi kali ini First sudah tidak merasa ditinggalkan. Semua sudah terasa lebih baik, tidak ada kemarahan atau pun rasa benci seperti dulu.
Selain kabar baik dari hubungan First dan orang tuanya, kebahagiaan juga datang dari adik iparnya. Akhirnya setelah bertahun-tahun menjalin asmara dgn Neo, beberapa hari yg lalu Mark memutuskan untuk menerima lamaran dari sang kekasih. Pernikahan mereka juga akan dilangsungkan sebelum akhir tahun. Meskipun hanya menjadi kakak ipar bagi Mark, First merasa sudah berhasil menjaga adik tiri Ray itu dgn cukup baik sampai akhirnya Mark akan memiliki keluarganya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsteady (FirstKhaotung) ✔️
FanfictionKetika sebuah rumah tidak lagi bisa di jadikan untuk tempat pulang. Kemana lagi aku harus pergi? Sesulit itukah menerimaku? "Aku juga tidak mau seperti ini, papa boleh membenciku semau mu. Tapi bolehkah aku mendapatkan satu saja pelukan darimu? Aku...