(Note : kalimat yg tercetak tebal dan miring adalah adegan flashback)
"Jadi apa rencanamu setelah ini?"
Matanya hampir terpejam saat orang disampingnya kembali mengajaknya bercengkrama. Dia kembali membenarkan duduknya, sementara temannya itu tetap fokus pada jalanan. Mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah beraktivitas seharian penuh.
"Entahlah Mix, aku juga tidak tau. Aku sudah mencari informasi kemana-mana, bahkan bibi yg merawatnya di panti asuhan juga tidak tau apapun."
"Kau bilang dia dipanti asuhan sampai umur delapan tahun, bagaimana mungkin mereka tidak tau?"
"Kalau aku tau aku juga tidak akan sepusing sekarang, Mix."
Pria yg bernama Mix itu hanya melirik orang disampingnya yg menunjukkan raut wajah sedih.
"Apa kau ingin menyerah sekarang? Sudah hampir 5 bulan kau mencarinya tapi tetap saja tidak ada kemajuan sedikitpun."
Khaotung... Orang yg menunjukan raut wajah sedih itu mengedarkan pandangannya keluar jendela mobil. Tampak jelas keputus asaan di wajahnya. Beberapa kali nafas penuh harapan kosong dia hembuskan dgn kasar. Khaotung sebenarnya juga tidak tau apa yg harus dia lakukan setelah ini. Khao sapaan akrabnya, sudah mencoba mencari kemana-mana tapi tetap saja tidak bisa menemui apa yg dia cari.
"Tapi aku harus menemukannya."
"Kau sudah mengatakan hal itu ratusan kali Khao, apa kau tidak lelah?"
"Aku memanng lelah, tapi aku masih harus tetap mencarinya. Meskipun sudah sangat terlambat tapi aku masih ingin bertemu dengannya."
Mix hanya menggeleng tidak habis pikir dgn sikap batu temannya itu. Entah sampai kapan dia harus menemani Khaotung mencari seseorang yg entah berada di dunia bagian mana dia sekarang.
"Terserah kau saja, sekarang aku mulai menyesal mengikutimu kembali ke Bangkok."
"Aku tidak pernah memaksamu untuk ikut. Kalau kau ingin kembali ke Jepang sekarang aku bisa membelikanmu tiket malam ini juga. Sepertinya istrimu juga sedang merindukanmu disana."
"Khaotung temanku, kalau aku masih memiliki istri tidak mungkin aku akan mengikutimu sejauh ini."
Khaotung hanya terkekeh setelah meledek temannya itu. Mix memang sempat menikah tapi mereka sudah bercerai 6 bulan yg lalu.
Khaotung kembali mengedarkan pandangannya keluar jendela sementara Mix kembali melajukan mobilnya yg sempat berhenti karena lampu merah.
TIIIINNNN
"Ada apa?"
Khaotung yg terkejut langsung tersadar dari lamunannya dan menatap Mix yg tiba-tiba membunyikan klakson itu.
"Ada anak yg masih terjebak ditengah jalan."
Khaotung menegakkan tubuhnya untuk melihat anak yg dimaksud oleh Mix. Dan benar saja seorang anak laki-laki yg masih mengenakan seragam sekolah sedang berjongkok ditengah-tengah zebra cross untuk memunguti bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsteady (FirstKhaotung) ✔️
Fiksi PenggemarKetika sebuah rumah tidak lagi bisa di jadikan untuk tempat pulang. Kemana lagi aku harus pergi? Sesulit itukah menerimaku? "Aku juga tidak mau seperti ini, papa boleh membenciku semau mu. Tapi bolehkah aku mendapatkan satu saja pelukan darimu? Aku...